• Wed, Feb 2025

Incar Pembangunan Pelabuhan Patimban, Indonesia Dapat Kucuran Dana Dari Jepang Dengan Nilai Super Fantastis

Incar Pembangunan Pelabuhan Patimban, Indonesia Dapat Kucuran Dana Dari Jepang Dengan Nilai Super Fantastis

Indonesia baru-baru ini mendapatkan pinjaman Jepang senilai 83,4 miliar yen atau sekitar $528,4 juta untuk perluasan Pelabuhan Patimban.


SERANTAUMEDIA - Indonesia baru-baru ini mendapatkan pinjaman Jepang senilai 83,4 miliar yen atau sekitar $528,4 juta untuk perluasan Pelabuhan Patimban.

Pada tahun 2017, Tokyo memberikan lampu hijau pinjaman sebesar 118,9 miliar yen untuk pembangunan pelabuhan di Jawa Barat dan meminjamkan lagi sebesar 70,2 miliar yen untuk memperluas Pelabuhan Patimban pada tahun 2022.

Dana sebesar 83,4 miliar yen yang baru diumumkan akan digunakan untuk membangun pelabuhan baru yang akan mencakup terminal peti kemas, menurut Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), yang bertanggung jawab untuk mencairkan dana tersebut. 

Sementara fasilitas lainnya akan mencakup terminal mobil seluas 13,7 hektar, jalan akses, dan jembatan sepanjang satu kilometer, dan masih banyak lagi.

Pinjaman sebesar 83,4 miliar yen tersebut mengadopsi skema pinjaman terikat di bawah apa yang disebut Kemitraan Ekonomi Berjangka Khusus (STEP). 

Dengan kata lain, Indonesia harus mendapatkan barang dan keahlian dari Jepang, termasuk teknologi yang dibutuhkan untuk pembangunan dan reklamasi tanggul atau tembok laut, dan lain sebagainya.

Hal ini tidak seperti pinjaman tidak terikat pada umumnya yang memungkinkan Indonesia sebagai peminjam untuk mendapatkan barang dan jasa dari negara mana pun.

Proyek ini memiliki tingkat bunga tahunan sebesar 0,3 persen. Tingkat bunga untuk porsi layanan konsultasi adalah sebesar 0,2 persen setiap tahun. 

Indonesia memiliki waktu 40 tahun untuk melunasi utang tersebut. Jepang telah memberikan masa tenggang 10 tahun untuk pembiayaan ini. Indonesia berencana untuk mengoperasikan fasilitas baru tersebut pada tahun 2028, menurut data JICA.

Menurut Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, kapasitas ekspor mobil pelabuhan tersebut diharapkan meningkat menjadi 600.000 unit setelah proyek selesai.

Pada akhir tahun 2021, pemerintah menunjuk konsorsium Pelabuhan Patimban International sebagai operator pelabuhan. Toyota Tsusho Corporation, divisi perdagangan Toyota Group, juga mengambil alih operasi terminal mobil tahun itu melalui perusahaan operasinya, Patimban International Car Terminal.

Penandatanganan pinjaman tersebut dilakukan menjelang pertemuan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dengan Presiden Prabowo Subianto di Bogor. 

Dalam pernyataan pers bersama, Prabowo mengatakan bahwa kedua pemimpin melakukan diskusi yang sangat bersahabat dan intensif.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan kemitraan di bidang ekonomi dan infrastruktur,” kata Prabowo. *** (dmh)