JAKARTA | SERANTAUMEDIA - Indonesia kembali mencetak sejarah dengan menjadi salah satu pusat produksi komponen utama untuk perangkat teknologi dunia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik vendor Apple yang akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag global kini telah dimulai.
“Ini adalah tahap awal, dan nanti dari salah satu vendor yang dibangun di Indonesia ini akan menyuplai 65 persen dari kebutuhan AirTag Apple di seluruh dunia,” ujar Rosan, Rabu (15/1).
Proyek investasi ini diperkirakan bernilai fantastis, yakni mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun.
Tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi, pembangunan pabrik ini juga membuka peluang penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 2.000 orang.
Rosan optimis angka investasi ini dapat meningkat hingga 10 miliar dolar AS seiring dengan berjalannya proyek dan komitmen jangka panjang dari investor.
"Kita tidak suka surprise. Semua ingin terukur, terstruktur, serta penuh kepastian. Itu yang kita berikan ke mereka," kata Rosan.
Pabrik yang berlokasi di Batam tersebut ditargetkan akan selesai pembangunannya pada awal 2026, menandai babak baru bagi industri teknologi di Indonesia.
Meski menjadi basis produksi AirTag, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa Indonesia masih belum dapat menikmati produk terbaru Apple, yakni iPhone 16.
Hal ini dikarenakan investasi yang digelontorkan tidak mencakup proses pembuatan perangkat HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Investasi ini tidak berkaitan langsung dengan pembuatan handphone, komputer genggam, dan tablet. Sehingga, produk seperti iPhone 16 belum memenuhi persyaratan TKDN untuk pasar domestik,” jelas Agus.
Langkah Apple menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AirTag mencerminkan daya tarik besar Indonesia sebagai destinasi investasi di sektor teknologi.
Dengan fasilitas ini, Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari rantai pasok global, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam mendorong hilirisasi industri.
“Ini adalah bukti bahwa kita mampu memberikan kepastian dan struktur yang baik bagi investor besar seperti Apple,” pungkasnya.