• Wed, Feb 2025

Banjir Besar Melanda Pelalawan, Pangkalan Kerinci dan Langgam Terdampak Parah

Banjir Besar Melanda Pelalawan, Pangkalan Kerinci dan Langgam Terdampak Parah

Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Langgam menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan debit air terus meningkat akibat curah hujan yang tinggi dan pembukaan pintu air waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar.


PELALAWAN | SERANTAUMEDIA - Kabupaten Pelalawan, Riau, kembali diterjang banjir besar dalam sepekan terakhir.

Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Langgam menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan debit air terus meningkat akibat curah hujan yang tinggi dan pembukaan pintu air waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar.

Secara geografis, Pelalawan berada di hilir Sungai Kampar, menjadikannya daerah terakhir yang menerima air kiriman dari hulu.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah desa di bantaran sungai di Pangkalan Kerinci dan Langgam kini dikepung banjir.

Dua desa di Kecamatan Pangkalan Kerinci, yakni Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan, menjadi wilayah paling parah terdampak.

Jalan sepanjang 300 meter di Desa Rantau Baru kini terendam air dengan kedalaman mencapai 30 hingga 55 cm, sementara jalan menuju permukiman warga di Desa Kuala Terusan digenangi air hingga setinggi 60 cm, membuat kendaraan bermotor tidak dapat melintas.

Kondisi serupa terjadi di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, di mana jalan sepanjang 200 meter terendam hingga kedalaman 54 cm.

Warga setempat masih dapat menggunakan jalan alternatif melalui kawasan perkebunan Pesawon Raya.

Di Kecamatan Langgam, beberapa akses vital kini lumpuh total. Salah satu jalan penghubung Kelurahan Langgam ke Desa Lubuk Ogung di Kecamatan Bandar Seikijang terendam air setinggi 100 hingga 140 cm sepanjang 850 meter.

“Debit air naik 40 cm dari sehari sebelumnya. Jalan ini sudah tidak bisa dilalui kendaraan,” ungkap Danramil 09 Langgam, Kapten Arh Aswin Sembiring, Minggu (19/1/2025).

Jalan Koridor RAPP yang menghubungkan Langgam dengan Pangkalan Kerinci juga terendam air hingga kedalaman 100 cm sepanjang 550 meter.

Selain itu, jalan penghubung Kelurahan Langgam ke Dusun Muaro Sako digenangi air setinggi 140 cm sepanjang 700 meter.

Warga terdampak berharap ada penanganan cepat dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mengatasi dampak banjir yang semakin meluas.

Sebagian besar akses jalan yang terendam menghambat mobilitas warga dan distribusi bantuan ke daerah-daerah terdampak.

“Ini sudah hari keenam banjir. Banyak akses jalan yang terendam dan tak bisa dilalui kendaraan di beberapa desa,” tambah Kapten Aswin.

Selain menunggu surutnya air, warga kini bergantung pada bantuan logistik dan pelayanan kesehatan dari pemerintah serta relawan.