SERANTAUMEDIA - Bank Tabungan Negara (IDX: BBTN) resmi memulai proses akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) dengan nilai sekitar Rp 1,06 triliun ($65 juta), sebuah langkah yang bertujuan memperkuat posisinya di sektor perbankan Islam.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengumumkan bahwa bank telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA) dengan para pemegang saham BVIS, termasuk Victoria Investama, Bank Victoria International, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Sesuai kesepakatan, BTN akan mengakuisisi 100 persen saham BVIS dari pemegang sahamnya saat ini, sehingga transaksi ini menjadi pengambilalihan penuh.
Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi BTN untuk membentuk bank umum syariah yang lengkap melalui pertumbuhan anorganik.
Setelah persetujuan regulasi diberikan, BTN berencana untuk memisahkan unit perbankan Islam yang ada, BTN Syariah, dan mengintegrasikannya dengan BVIS untuk menciptakan bank umum Islam baru.
"Keterbukaan informasi ini merupakan bagian dari rencana akuisisi Bank Victoria Syariah yang akan menjadi kendaraan bagi BTN Syariah," jelas Nixon di Jakarta International Expo, Senin.
Setelah penandatanganan CSPA, BTN, sebagai pihak yang mengakuisisi, akan melanjutkan langkah-langkah berikutnya, termasuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham BTN dan BVIS.
Selain itu, transaksi tersebut akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi BTN sebagai calon pemegang saham pengendali dan bagi akuisisi itu sendiri.
Nixon optimistis seluruh proses akuisisi bisa tuntas sebelum akhir semester I-2025, sehingga penggabungan unit perbankan syariah BTN dengan BVIS bisa terlaksana.
"Kami berharap seluruh proses dapat selesai sesuai jadwal kecuali ada kendala yang tidak terduga. Kami berharap dapat menyelesaikan semuanya pada paruh pertama tahun 2025," kata Nixon.
Berdasarkan Ringkasan Rencana Akuisisi yang dipublikasikan kedua belah pihak, Victoria Investama memegang saham mayoritas di BVIS, dengan kepemilikan 80,18 persen saham.
Bank Victoria International memiliki 19,8 persen, dan BHP Jakarta memiliki 0,0016 persen.
Melalui akuisisi ini, BTN akan menjadi pemilik tunggal Bank Victoria Syariah dan memegang 100 persen saham BVIS, dengan nilai sekitar Rp 1,06 triliun modal disetor penuh.
BTN akan membiayai akuisisi tersebut dengan menggunakan dana internal, sebagaimana tercantum dalam rencana bisnis bank. *** (dmh)