PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat adanya peningkatan titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera.
Hingga Senin (5/5/2025) pagi, total terdapat 19 hotspot yang terdeteksi oleh citra satelit.
"Total titik panas di wilayah Sumatera tercatat 19 titik," ungkap Sanya G, Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru.
Sebaran titik panas di Sumatera yakni, Bangka Belitung 9 titik, Lampung 4 titik, Bengkulu 2 titik, Sumatera Selatan 2 titik, Sumatera Utara 1 titikdan Riau 1 titik.
Sanya menjelaskan, titik panas di Riau hanya terpantau satu, yakni di wilayah Kota Dumai. Namun, ia menegaskan bahwa keberadaan hotspot belum tentu merupakan indikasi langsung kebakaran hutan atau lahan (karhutla).
"Hotspot adalah indikasi awal potensi panas permukaan. Perlu verifikasi lapangan untuk memastikan apakah itu benar karhutla," jelasnya.
Meskipun jumlah hotspot belum tergolong mengkhawatirkan, masyarakat tetap diminta waspada, terutama di wilayah yang rawan kebakaran lahan gambut.
BMKG juga mengingatkan bahwa musim kemarau diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, yang berpotensi meningkatkan risiko karhutla di sejumlah daerah.
Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. Selain membahayakan lingkungan, tindakan tersebut juga berpotensi melanggar hukum.