PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mencatat peningkatan jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera. Per Rabu (23/4/2025), total sebanyak 44 titik panas terdeteksi, dengan Riau menyumbang 10 titik.
"Total titik panas di wilayah Sumatera hari ini sebanyak 44 titik," ujar Yasir P, Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru.
Adapun sebaran titik panas tersebut meliputi Jambi 19 titik, Sumatera Selatan 6 titik, Sumatera Barat 4 titik, Bangka Belitung 3 titik, Riau 10 titik, Bengkulu 1 titik dan Kepulauan Riau 1 titik.
"Sedangkan untuk wilayah Riau, hotspot tersebar di Kabupaten Pelalawan 3 titik, Kabupaten Rokan Hulu 3 titik, Kabupaten Siak 1 titik dan Kabupaten Indragiri Hulu 1 titik," tuturnya.
Yasir menjelaskan bahwa titik panas yang terpantau merupakan indikasi awal potensi kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
"Titik panas belum tentu karhutla, namun bisa menjadi indikator awal adanya aktivitas pembakaran. Karena itu perlu kewaspadaan, terutama di wilayah yang rawan," jelasnya.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama memasuki musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus.
"Koordinasi antarlembaga dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencegah kebakaran lahan semakin meluas," pungkas Yasir.