• Fri, Mar 2025

Bulog Tanjungpinang Pastikan Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran, Fokus pada Swasembada Pangan

Bulog Tanjungpinang Pastikan Tak Terpengaruh Efisiensi Anggaran, Fokus pada Swasembada Pangan

Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2025 yang telah disusun sebelumnya.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Perum Bulog Cabang Tanjungpinang memastikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tidak berpengaruh pada operasional mereka.

Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2025 yang telah disusun sebelumnya.

"Sejauh ini tidak ada efisiensi anggaran, karena kami sudah punya rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2025," kata Arief.

Langkah efisiensi anggaran yang diinisiasi oleh pemerintah pusat dimaksudkan untuk mendukung program swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Di tengah kebijakan tersebut, Bulog tetap berfokus pada perannya dalam menyerap gabah kering dari petani lokal, terutama saat musim panen raya, guna memastikan cadangan beras pemerintah (CBP) terkelola dengan baik.

Arief menjelaskan bahwa Bulog Tanjungpinang fokus untuk mendukung sentra-sentra produksi padi besar di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, untuk menghasilkan cadangan beras pemerintah.

“Sentra produksi beras di Pulau Sumatera itu, misalnya Lampung dan Sumatera Selatan. Kalau untuk Kepri, belum bisa jadi sentra padi karena luas tanaman padi masih kecil ditambah lagi geografisnya 96 persen ialah laut,” jelas Arief.

Meskipun Provinsi Kepri belum dapat dijadikan sentra produksi padi, Bulog Tanjungpinang tetap mengedepankan sektor pelayanan bisnis yang meliputi pemasaran produk bahan pangan komersil, seperti beras premium, gula pasir, dan tepung terigu.

"Contohnya, beras premium Bulog seharga Rp65 ribu per lima kilogram, sementara beras premium merek lainnya bisa mencapai Rp72 per lima kilogram," ungkapnya.

Selain itu, Bulog Tanjungpinang juga memastikan bahwa stok CBP yang tersedia di gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam tiga bulan ke depan, dengan daya serap sekitar 400 ton per bulan.

Saat ini, Bulog Tanjungpinang memiliki 1.400 ton cadangan beras pemerintah, meskipun penyalurannya dihentikan sementara sesuai dengan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 7 Februari 2025.

Adapun produk lainnya yang tersedia di gudang Bulog Tanjungpinang antara lain beras premium sebanyak 20 ton, gula pasir 500 kilogram, dan tepung terigu sebanyak 250 kilogram.

Melalui langkah-langkah ini, Bulog Tanjungpinang berharap dapat terus mendukung ketahanan pangan nasional dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan petani lokal.