• Sun, Jan 2025

Defisit Anggaran Akhir Tahun 2024, Pemkab Kuansing Tunda Pembayaran Kegiatan hingga 2025

Defisit Anggaran Akhir Tahun 2024, Pemkab Kuansing Tunda Pembayaran Kegiatan hingga 2025

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kuansing, Fahdiansyah, menjelaskan bahwa defisit ini disebabkan oleh belum terealisasinya sejumlah dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi ke kas daerah.


KUANSING | SERANTAUMEDIA - Pemkab Kuantan Singingi (Kuansing) menghadapi tantangan besar di penghujung tahun 2024 akibat defisit anggaran. Kondisi ini memaksa sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menunda pembayaran kegiatan hingga tahun 2025.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kuansing, Fahdiansyah, menjelaskan bahwa defisit ini disebabkan oleh belum terealisasinya sejumlah dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi ke kas daerah.

“Hal itu membuat kas kita kosong. Beberapa kegiatan harus tunda bayar jika hingga akhir Desember ini dana tersebut belum juga masuk,” ungkap Fahdiansyah, seperti dilansir tribunpekanbaru.com, Minggu (29/12/2024).

Fahdiansyah menyebutkan, Pemkab Kuansing terus berupaya menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat terkait pencairan dana yang belum kunjung terealisasi.

Ia berharap dana tersebut dapat segera dicairkan sebelum tahun anggaran berakhir, meskipun peluangnya semakin kecil.

“Namun dengan waktu yang singkat ini, kecil kemungkinan hal tersebut dapat terlaksana,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Kuansing telah menyusun jadwal ulang pembayaran kegiatan yang terdampak defisit untuk direalisasikan pada tahun 2025.

Kondisi ini turut berdampak pada rekanan proyek pemerintah serta keberlanjutan program pembangunan di Kuansing.

Meski situasi ini menjadi tantangan, Fahdiansyah menegaskan bahwa kondisi keuangan Kuansing masih lebih baik dibandingkan beberapa kabupaten lain di Riau.

“Jika ada kabupaten lain yang memotong gaji honorer hingga 4 bulan, honorer di Kuansing masih bernafas lega. Di tempat lain hanya dianggarkan untuk delapan bulan, sedangkan di sini penuh 12 bulan,” jelasnya.

Pemkab Kuansing tetap optimis mampu menghadapi masa sulit ini. Sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah diharapkan dapat terus diperkuat demi menjaga stabilitas keuangan daerah.

Pemkab Kuansing menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama.

“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi tanggung jawab kepada semua pihak terkait,” tutup Fahdiansyah.