• Thu, Jul 2025

Hadiri Pengukuhan Pengurus, Abdul Wahid: FKPMR Berperan Menimbang Masalah dan Menjaga Marwah Negeri

Hadiri Pengukuhan Pengurus, Abdul Wahid:  FKPMR Berperan Menimbang Masalah dan Menjaga Marwah Negeri


PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, menghadiri acara pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) masa khidmat 2025–2030, yang mengusung tema "Kayuh Kompak Riau Bedelau". Dalam kesempatan ini, Dr drh H Chaidir, M M. kembali dipercaya memimpin FKPMR sebagai ketua.

Gubernur Abdul Wahid menyampaikan selamat dan sukses atas dikukuhkannya pengurus FKPMR masa khidmat 2025-2030. Iya berharap dengan kepengurusan tersebut dapat membawa Riau semakin maju.

"Kami menyampaikan selamat dan sukses kepada Dr. Chaidir sebagai Ketua Umum, dan semua anggota yang baru saja dikukuhkan, selamat menjalankan amanah, " kata Gubernur Riau, Rabu (30/7/25).

Gubri Wahid menyambut baik dengan adanya pengukuhan FKPMR masa khidmat 2025-2030. Sebab menurutnya, sebagai mitra strategis pemerintah, FKPMR tidak hanya sekedar forum silaturahmi saja, melainkan menjadi forum musyawarah yang memberikan arah, menimbang masalah, serta mengawal marwah negeri.

"Saya menyambut baik adanya pelantikan pengurus FKPMR masa khidmat 2025-2030. Pemerintah Provinsi Riau memandang FKPMR sebagai mitra strategis, bukan sekedar forum silaturahmi tapi juga forum musyawarah yang memberikan arah, menimbang masalah, dan mengawal marwah negeri, " jelasnya.

Wahid menyampaikan FKPMR juga merupakan mitra penting pemerintah daerah, bukan sekadar wadah silaturahmi, tetapi forum musyawarah yang berkontribusi dalam penyusunan kebijakan dan pembangunan daerah.

“Sebagai Gubernur, saya mohon petuah dan petunjuk. Lembaga seperti ini perlu dilestarikan. FKPMR  dapat mengajarkan kami, para pemimpin Riau, bagaimana menata dan mengelola daerah dengan baik,” katanya.

Ia juga menyebut FKPMR salah satu pilar penting dalam menjaga kearifan lokal serta memperkuat identitas budaya Melayu. “Komitmen kita adalah melestarikan budaya Melayu,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Wahid juga menyampaikan apresiasinya kepada para tokoh senior, seperti Saleh Djasit dan Chaidir, yang menjadi panutan dalam kepemimpinan.

“Saya banyak belajar dari Pak Saleh Djasit dan Pak Chaidir. Pemerintah menyambut baik segala bentuk kritik dan masukan sebagai bentuk cinta kepada negeri,” ungkap Wahid.

Gubernur Abdul Wahid menegaskan kembali ajakan untuk membangun Riau secara bersama-sama, dengan menjunjung tinggi jati diri Melayu.

Ia menegaskan komitmen Pemprov untuk transparan dan terbuka terhadap partisipasi publik dalam pembangunan daerah. Ini menjadi bukti bahwa suara rakyat sangat diperhitungkan.

"Riau kita bangun bersama sebagai jati diri Melayu. Saya mulai membersihkan hati saya demi masyarakat Riau," tandasnya.