SERANTAUMEDIA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada sekolah yang boleh menolak siswa berkebutuhan khusus.
Nasaruddin menegaskan kembali komitmen Kementerian Agama untuk menjamin pemerataan akses pendidikan bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
"Kita harus memastikan tidak ada lagi diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus. Kesempatan pendidikan harus sama bagi semua orang," kata Nasaruddin saat memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Ia menambahkan, Kementerian Agama telah mengalokasikan dana khusus dan memantau penerimaan siswa berkebutuhan khusus di lembaga pendidikan.
Ia juga memastikan, jika terjadi penolakan, orang tua dapat mendaftarkan anak-anaknya di sekolah Islam negeri yang disebut Madrasah, yang dijamin memberikan pendidikan inklusif.
"Kami berupaya agar tidak ada yang tertinggal hanya karena berkebutuhan khusus. Jika ada penolakan, orang tua dapat mendaftarkan anak-anaknya di Madrasah. Kami berkomitmen untuk menyediakan pendidikan inklusif di Madrasah," jelas Nasaruddin.
Menurutnya, setiap peraturan yang melarang penolakan harus dipatuhi, dan orang tua yang menghadapi masalah seperti itu dapat menghubungi Madrasah untuk mendapatkan dukungan pendidikan.
"Bagi orang tua yang mengalami penolakan, jangan ragu. Datanglah ke Madrasah, kami akan menampung dan mendukung pendidikan anak-anak Anda," pungkasnya.
Kementerian Agama juga terus berupaya meningkatkan pemerataan pendidikan inklusif melalui berbagai program, seperti pelatihan guru dan peningkatan fasilitas di Madrasah, untuk memastikan masa depan yang inklusif bagi semua siswa. ***