• Wed, Feb 2025

Risiko Human Metapneumovirus: Bagaimana Orang Tua Dapat Melindungi Anak dari Infeksi Telinga

Risiko Human Metapneumovirus: Bagaimana Orang Tua Dapat Melindungi Anak dari Infeksi Telinga

Harim Priyono, dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengingatkan para orang tua tentang risiko human metapneumovirus (HMPV), yang dapat menyebabkan infeksi telinga tengah (otitis media) pada anak-anak.


SERANTAUMEDIA - Harim Priyono, dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengingatkan para orang tua tentang risiko human metapneumovirus (HMPV), yang dapat menyebabkan infeksi telinga tengah (otitis media) pada anak-anak.

HMPV adalah virus yang ditularkan melalui udara yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung, sinus, dan telinga tengah, yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Gejala infeksi telinga tengah yang disebabkan oleh HMPV pada anak-anak meliputi nyeri telinga, demam, dan kehilangan pendengaran sementara. 

Infeksi ini biasanya bermula di saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebar ke telinga tengah, yang menyebabkan nyeri telinga jika menjadi akut.

"Semua area itu merupakan bagian dari sistem pernapasan atas. Jadi, begitu saluran pernapasan terinfeksi virus, area ini (THT) juga bisa terinfeksi," kata Harim, Senin.

Untuk mencegah penularan, Harim menganjurkan untuk mengenakan masker, menjaga jarak sosial di tempat ramai, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Ia juga menyarankan orang tua untuk memantau gejala seperti keluarnya cairan dari hidung, yang mungkin merupakan tanda infeksi telinga.

"Jika ada lendir atau cairan yang keluar dari hidung di area THT, sebaiknya diwaspadai karena bisa jadi berasal dari rongga telinga tengah. Hal ini bisa menyebabkan infeksi atau peradangan, dan penumpukan cairan di belakang gendang telinga, yang kita sebut otitis media, bahkan bisa menjadi akut," katanya.

Bila infeksi menjadi akut, nyeri telinga dapat terjadi. 

Harim mencatat bahwa infeksi virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga menciptakan peluang bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan otitis media akut, infeksi bakteri atau virus di telinga tengah yang sering kali terjadi setelah infeksi saluran pernapasan atas.

Untuk menghindari komplikasi, Harim menyarankan agar tidak menggunakan korek kuping atau pembersih telinga saat membersihkan telinga. Ia menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis THT minimal enam bulan sekali.

"Hal ini sering terjadi pada anak-anak. Lebih dari 90 persen anak akan mengalami otitis media di beberapa titik dalam hidup mereka. Meskipun biasanya tidak berbahaya, penting bagi orang tua untuk membawa anak mereka ke dokter anak atau, lebih baik lagi, dokter THT saat gejala pertama muncul untuk identifikasi dini dan pencegahan komplikasi lebih lanjut," pungkasnya. *** (dmh)