• Mon, Aug 2025

Jelang Ramadan, Pemprov Riau Jamin Ketersediaan Gas LPG 3 LPG

Jelang Ramadan, Pemprov Riau Jamin Ketersediaan Gas LPG 3 LPG

Kepastian ini disampaikan setelah koordinasi intensif dengan Pertamina terkait pasokan gas, terutama untuk menghadapi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi selama bulan puasa.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) memastikan stok gas LPG 3 kilogram dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepastian ini disampaikan setelah koordinasi intensif dengan Pertamina terkait pasokan gas, terutama untuk menghadapi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi selama bulan puasa.

"Stok gas LPG aman, kuotanya tersedia. Dari hasil pemantauan kami di lapangan, tidak ditemukan antrean panjang di pangkalan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Industri, Perlindungan Konsumen, dan Tertib Niaga Disperindagkop UKM Riau, Ahyu Suhendra.

Menurut Ahyu, langkah pemantauan lapangan ini juga menegaskan bahwa distribusi gas LPG berjalan lancar, tanpa ada penundaan atau masalah di titik-titik distribusi.

Namun, untuk memastikan semua berjalan sesuai aturan, Disperindagkop Riau akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pangkalan gas LPG.

Sidak ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan agar gas bersubsidi sampai ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Iya, nanti kita akan melakukan pengawasan langsung ke lapangan," kata Ahyu, menambahkan bahwa langkah ini bertujuan agar distribusi gas bersubsidi tetap tepat sasaran.

Dalam hal ini, Disperindagkop Riau juga menekankan pentingnya pengawasan terkait penjualan gas LPG 3 kilogram di tingkat pangkalan.

Setiap pangkalan wajib menjual gas LPG sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Tidak boleh pangkalan menjual di atas HET, karena ini barang bersubsidi," tegas Ahyu, menambahkan bahwa kebijakan ini dibuat agar masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati manfaat subsidi tanpa beban harga yang tinggi.