• Sun, Jun 2025

Kecelakaan Pesawat Jeju: Hanya 5 dari 179 Jenazah yang Masih Utuh di Lokasi Kecelakaan, Lainnya Terpisah Menjadi 606 Bagian

Kecelakaan Pesawat Jeju: Hanya 5 dari 179 Jenazah yang Masih Utuh di Lokasi Kecelakaan, Lainnya Terpisah Menjadi 606 Bagian

Proses identifikasi korban tewas dalam ledakan Pesawat Jeju Air masih berlangsung, dan pihak berwenang baru-baru ini membagikan beberapa berita yang memilukan.


SERANTAUMEDIA - Proses identifikasi korban tewas dalam ledakan Pesawat Jeju Air masih berlangsung, dan pihak berwenang baru-baru ini membagikan beberapa berita yang memilukan.

Hanya 5 dari 179 jenazah yang masih utuh namun dalam kondisi parah, dan jenazah yang ditemukan di lokasi kecelakaan terpisah menjadi 606 bagian.

Hanya 2 awak kapal yang selamat dari kecelakaan itu, salah satu dari mereka kehilangan sebagian ingatannya dan hampir tidak dapat mengingat kejadian mengerikan itu.

Pemeriksaan prapenerbangan pesawat penumpang Jeju Air beberapa jam sebelum jatuh di Korea Selatan mengungkapkan bahwa tidak ada masalah dengan penerbangan tersebut, demikian dilaporkan BBC.

Meskipun tabrakan burung dan kondisi cuaca mungkin menjadi penyebabnya, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

CEO Jeju Air Kim Yi-bae mengatakan pesawat itu tidak akan diizinkan lepas landas jika tim pemeliharaan belum menandatangani persetujuan keselamatannya.

Ratusan keluarga yang berduka telah berkemah di bandara Muan setelah kecelakaan penerbangan terburuk di negara itu dalam beberapa dekade, marah karena mereka belum melihat jenazah orang yang mereka cintai.

Hingga 1 Januari, baru beberapa jenazah korban yang telah diserahkan kepada keluarga mereka.

5 korban masih belum teridentifikasi

Pada saat artikel ini ditulis, jenazah 174 dari 179 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air yang fatal pada hari Minggu telah teridentifikasi, sementara pihak berwenang masih berupaya mengidentifikasi lima korban lainnya, menurut The Korea Times.

“Dari 32 orang yang tidak dapat diidentifikasi melalui sidik jari, kami mengidentifikasi 17 orang pada tes DNA pertama dan 10 orang lagi pada putaran kedua,” kata Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea.

Kementerian juga menyebut ketidakkonsistenan hasil DNA menjadi penyebab lamanya proses identifikasi, yang dijadwalkan selesai kemarin (31 Desember).

Sebelumnya, Penerbangan Jeju Air 7C2216 lepas landas dari Bangkok, namun penerbangan menabrak tembok saat mendarat di Bandara Internasional Muan. *** (dmh)