SERANTAUMEDIA | Kuala Lumpur – Menteri Belia dan Sukan Malaysia, Hannah Yeoh, menegaskan sikap tegas pemerintah terkait sanksi FIFA terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi tim nasional Malaysia. Melalui unggahan di Instagram Story, Rabu (12/6/2025) malam, Hannah menyatakan kasus ini bukan hanya soal individu, tetapi menyangkut kehormatan tim nasional secara keseluruhan.
“Prioritas utama FAM saat ini adalah menyelesaikan proses banding hukum FIFA dan internasional hingga tuntas sepenuhnya. Dampak dari masalah ini tidak hanya melibatkan ketujuh pemain, tetapi juga seluruh tim nasional kami,” kata Hannah.
Hannah mendesak FAM segera melengkapi seluruh proses banding, baik di tingkat FIFA maupun jalur hukum internasional. Ia menekankan, integritas harus dijaga dalam setiap langkah banding demi nama baik Malaysia di kancah global.
Dalam pernyataannya, Hannah juga mengungkapkan kekecewaan terhadap keputusan FIFA. “Seperti ribuan penggemar Harimau Malaya di luar sana, saya juga sedih dan marah membaca keputusan FIFA. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, biarkan proses banding selesai dulu, baru kita lanjutkan,” tulisnya.
Ia menegaskan komitmennya melindungi seluruh atlet Malaysia, tanpa memandang latar belakang. “Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, saya tetap berkomitmen untuk melindungi hak dan kesejahteraan setiap atlet Malaysia, apakah Anda bernama Azizul, Pearly, Thinaah, Pandelela, Gabriel atau Rodrigo,” ujar Hannah.
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain warisan Malaysia karena dianggap menggunakan dokumen palsu. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Ketujuh pemain dijatuhi larangan bermain 12 bulan dan denda 2.000 franc Swiss per orang. Adapun FAM dikenai denda sebesar 350.000 franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar, termasuk atas kemenangan 4-0 Malaysia atas Vietnam dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Nasional Bukit Jalil.