SERANTAUMEDIA - Setelah mengalami masa tanpa sinar matahari terpanjang dalam 31 tahun, Belanda akhirnya menyaksikan matahari kembali pada hari Minggu, 29 Desember 2024.
Selama 10 hari berturut-turut, langit mendung dan cuaca suram melanda negara itu, menjerumuskannya ke dalam kegelapan yang tak henti-hentinya.
Musim tanpa matahari ini, yang dimulai pada 19 Desember, merupakan musim tanpa matahari terpanjang sejak 1993, meskipun masih lebih pendek dari rekor 14 hari berturut-turut yang ditetapkan pada 1959.
Ditambah dengan pola cuaca yang tidak biasa, prakiraan cuaca memprediksi Natal tahun ini akan hangat dan tidak sesuai musim. Suhu siang hari diperkirakan akan naik hingga 14°C, jauh di atas titik beku yang biasanya, menurut Weeronline.
Ini bisa menjadikannya salah satu Natal terhangat yang pernah tercatat, menyaingi suhu tertinggi tahun 2015 sebesar 14°C di stasiun cuaca De Bilt, tempat pencatatan meteorologi resmi.
Suhu malam hari juga diramalkan tetap sejuk sekitar 10°C, jauh berbeda dari suhu terendah musim dingin yang biasanya sekitar 0°C.
Meskipun Natal tahun ini diperkirakan akan diwarnai abu-abu dan hijau, dengan hujan ringan dan kondisi yang sejuk, Weeronline mencatat sedikit kemungkinan suhu akan kembali mendekati suhu normal musiman.
Ramalan cuaca juga menunjukkan akan ada sedikit sinar matahari pada hari Selasa dan Kamis, yang memberikan sedikit waktu istirahat sebelum cuaca yang lebih tidak menentu kembali.
Munculnya kembali matahari merupakan perubahan yang disambut baik setelah lebih dari seminggu suasana suram. Namun, angin kencang dan suhu yang sedang dapat merusak suasana perayaan saat Belanda memasuki musim liburan. *** (dmh)