• Sat, Jul 2025

KPK Geledah Rumah Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto

KPK Geledah Rumah Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto

Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto di Kota Tangerang, Banten, Selasa, 7 Januari 2025.


SERANTAUMEDIA - Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto di Kota Tangerang, Banten, Selasa, 7 Januari 2025.

Pencarian tersebut merupakan bagian dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung yang melibatkan Hasto, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyuap pejabat senior pemilu dan menghalangi keadilan.

Dugaan suap itu berpusat pada upaya mengamankan kursi DPR bagi kader PDI-P Harun Masiku, menyusul meninggalnya seorang anggota DPR PDI-P. Harun menjadi buron sejak KPK mulai mengusut kasus itu pada awal 2020.

"Penyidik ​​saat ini sedang melakukan penggeledahan terkait kasus korupsi yang melibatkan HK," kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika di Jakarta.

Di kediaman Hasto di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung Timur, sejumlah pejabat KPK terlihat memasuki rumah tersebut sekitar pukul 14.45 WIB sambil membawa sejumlah koper besar. Petugas kepolisian berjaga di sekitar rumah tersebut selama operasi berlangsung.

Hasto membantah tuduhan tersebut, sementara tim hukum PDI-P mengklaim kasus tersebut bermotif politik, dengan mengutip sikap kritis Hasto terhadap pemerintahan baru dan mantan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Hasto secara terbuka mengkritik Jokowi karena tidak mendukung calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, dalam pemilihan tahun lalu. 

Ia juga mengecam putusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial yang mengizinkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto, yang akhirnya menjadi pemenang pemilihan.

Dalam pergantian peristiwa yang dramatis sebelum dakwaan Hasto, PDI-P mengeluarkan Jokowi, menantunya Bobby Nasution, dan Gibran dari partai, yang selanjutnya mengintensifkan spekulasi adanya ketegangan politik di dalam partai politik terbesar di Indonesia tersebut.

KPK belum mengungkapkan temuan lebih lanjut dari penggeledahan tersebut atau mengumumkan perkembangan tambahan dalam kasus tersebut. *** (dmh)