• Thu, Jun 2025

Pelabuhan Buton Siak Macet Total, Dua Kapal Layani Ratusan Kendaraan Tujuan Batam

Pelabuhan Buton Siak Macet Total, Dua Kapal Layani Ratusan Kendaraan Tujuan Batam

Kendaraan-kendaraan ini mengantre untuk menyeberang ke Batam, namun terbatasnya jumlah kapal membuat waktu tunggu membengkak hingga 3-4 hari.


SIAK | SERANTAUMEDIA - Antrean panjang kendaraan roda empat dan truk terjadi di Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak, Riau, dalam beberapa hari terakhir.

Kendaraan-kendaraan ini mengantre untuk menyeberang ke Batam, namun terbatasnya jumlah kapal membuat waktu tunggu membengkak hingga 3-4 hari.

Kepala Wasatpel Pelabuhan Buton, Ajie Panatagama, mengungkapkan bahwa antrean disebabkan minimnya jadwal kapal feri yang hanya beroperasi satu kali per hari untuk setiap lintasan, baik ke Batam maupun Tanjung Balai Karimun. Saat ini, antrean yang paling mengular terjadi untuk rute ke Batam.

“Saat ini kapal yang melayani rute Mengkapan–Batam hanya dua, yaitu KMP Citra Mandala Abadi milik JN dan KMP Lome milik PT ASDP,” ujar Ajie, Sabtu (19/4/2025).

Ajie menyebut bahwa saat masa angkutan Lebaran lalu, pihaknya sempat mendapat tambahan kapal dari Kuala Tungkal, yakni KMP Citra Nusantara dan KMP Satria Pratama.

Namun, kapal-kapal tersebut kini kembali ke rute asal karena Kuala Tungkal juga mengalami antrean serupa.

“Kami sudah menyampaikan permintaan bantuan kapal tambahan ke PT ASDP dan JN melalui surat resmi. Kemungkinan besar akan diupayakan tambahan armada dari Surabaya serta KMP Teluk Singkil, yang kini sedang dalam proses persetujuan oleh kantor pusat masing-masing perusahaan,” jelasnya.

Kondisi ini memicu keprihatinan dari anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau, Muhtarom. Ia mendesak agar segera ada solusi konkret agar masyarakat tidak terus dirugikan.

“Antrean sampai 3-4 hari itu sudah sangat mengganggu. Jangan sampai masyarakat dibiarkan kesulitan seperti ini terus-menerus,” kata Muhtarom.

Situasi ini dinilai bisa berdampak luas, terutama bagi logistik dan distribusi barang antara Pulau Sumatra dan Batam.

Pelabuhan Buton yang menjadi salah satu titik strategis lintasan kapal menuju Batam memang mengalami peningkatan lalu lintas sejak beberapa bulan terakhir, namun belum diimbangi dengan peningkatan layanan armada.

Warga dan sopir truk berharap pemerintah pusat dan perusahaan pelayaran segera menambah frekuensi kapal atau membuka lintasan alternatif agar distribusi barang dan mobilitas masyarakat tidak terus terganggu.