• Sat, Aug 2025

Pemerintah Pusat Kirim Bantuan Cepat, Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai di Riau untuk Cegah Karhutla

Pemerintah Pusat Kirim Bantuan Cepat, Operasi Modifikasi Cuaca Dimulai di Riau untuk Cegah Karhutla

Setelah pelaksanaan apel gabungan Kesiapsiagaan Karhutla pada Selasa (29/4/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah rawan pada Jumat (2/5/2025).


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemerintah pusat bergerak cepat menanggapi potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Setelah pelaksanaan apel gabungan Kesiapsiagaan Karhutla pada Selasa (29/4/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah rawan pada Jumat (2/5/2025).

Langkah ini menjadi bentuk konkret dari komitmen nasional yang ditunjukkan dalam apel yang turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Menteri Kehutanan, serta Kepala BNPB.

OMC di Riau menyasar wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), salah satu daerah dengan tingkat kerawanan karhutla tertinggi.

Operasi ini menggunakan pesawat jenis Cessna yang bertugas menyemai garam ke awan potensial untuk memicu hujan buatan, guna membasahi lahan gambut yang mengering akibat kemarau.

“Pesawat Cessna yang digunakan akan melakukan penyemaian garam di awan-awan potensial agar terjadi hujan buatan. Ini diharapkan bisa membasahi lahan gambut yang mulai mengering akibat kemarau,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur, Sabtu (3/5/2025).

Menurut Jim, operasi ini merupakan hasil koordinasi intensif antara BPBD Riau, BMKG, dan BNPB. Selain Rohil, wilayah pesisir lain seperti Bengkalis dan Dumai juga masuk dalam zona rawan, menyusul prediksi cuaca dari BMKG yang menyebut musim kemarau akan berlangsung dari awal Mei hingga September.

“Kami berharap operasi ini bisa meminimalkan potensi kebakaran sejak dini. Riau sudah punya pengalaman panjang dengan karhutla, dan kita tidak ingin kejadian serupa terulang tahun ini,” tegas Jim.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama menjelang musim tanam.

Patroli darat dan udara akan diperkuat untuk mendeteksi titik panas secara dini, sebagai bagian dari strategi pencegahan menyeluruh.

“Kami bersama TNI, Polri, dan Manggala Agni akan meningkatkan patroli di daerah rawan. Selain pencegahan melalui OMC, deteksi dini dan penegakan hukum tetap menjadi prioritas kami,” tambahnya.

Operasi OMC direncanakan berlangsung selama beberapa pekan ke depan, menyesuaikan dengan kondisi atmosfer dan ketersediaan awan potensial. BNPB juga membuka opsi memperpanjang durasi operasi jika situasi membutuhkan.