• Mon, Dec 2024

Kadin Apresiasi Polisi atas Tindakan Disiplin terhadap 18 Petugas yang Diduga Melakukan Pemerasan terhadap Pengunjung Konser DWP

Kadin Apresiasi Polisi atas Tindakan Disiplin terhadap 18 Petugas yang Diduga Melakukan Pemerasan terhadap Pengunjung Konser DWP

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi respons cepat Polri terkait dugaan pemerasan terhadap 18 personel Polri di konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) beberapa waktu lalu.


SERANTAUMEDIA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi respons cepat Polri terkait dugaan pemerasan terhadap 18 personel Polri di konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) beberapa waktu lalu.

Para petugas tersebut ditahan menyusul laporan bahwa mereka menargetkan wisatawan asing, memaksa mereka menjalani tes urine, dan meminta suap mulai dari RM 90.000 (sekitar USD 20.000) hingga RM 200.000, bahkan dari individu yang hasil tesnya negatif narkoba.

Ria Yusnita, wakil ketua Kadin bidang penyelenggaraan acara publik, memuji tindakan cepat yang dilakukan oleh kepolisian, seraya menegaskan bahwa hal itu menunjukkan profesionalisme dan menjamin keselamatan seluruh peserta. Namun, ia menyerukan upaya terkoordinasi antar-lembaga terkait untuk memperbaiki reputasi Indonesia di industri pariwisata dan hiburan.

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik Kementerian Pariwisata, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kadin sebagai representasi pelaku usaha, untuk berkolaborasi dan menyusun standar operasional prosedur yang berlaku di semua penyelenggaraan acara, khususnya konser musik dan acara hiburan lainnya," kata Ria dalam keterangan tertulisnya.

Ia menambahkan, Kadin dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) telah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kepolisian, dan DPR untuk mencari solusi komprehensif guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“DWP merupakan salah satu acara musik elektronik tahunan terbesar di Asia. Dalam edisi ke-16, acara ini menarik pengunjung dari 52 negara ke Jakarta, menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan seperti peningkatan okupansi hotel, kunjungan restoran, pengeluaran transportasi, dan penjualan eceran. Insiden yang melibatkan peserta asing ini dapat mencoreng reputasi Indonesia dan membahayakan acara internasional mendatang di sini,” katanya.

“Sebagai penyelenggara acara, kami mendukung penuh kampanye antinarkoba yang dilakukan oleh kepolisian, namun harus tetap sesuai dengan SOP yang berlaku.”

Pejabat Kadin dan perwakilan APMI, termasuk Dino Hamid dan Dewi Gontha, telah bertemu dengan politikus senior Bambang Soesatyo dan anggota komisi hukum DPR untuk membahas masalah tersebut, tambah Ria.

“Bapak Bambang Soesatyo menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan setuju untuk memfasilitasi pertemuan lebih lanjut dengan pemangku kepentingan lainnya. Beliau juga mendesak Menteri Pariwisata untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam insiden tersebut,” kata Ria.

Para petugas yang ditahan, yang merupakan personel dari Kepolisian Daerah Jakarta, menghadapi tindakan disipliner sementara penyelidikan terus berlanjut. Tuduhan tersebut telah memicu kemarahan di media sosial, dengan para pengunjung festival berbagi cerita yang meresahkan tentang pelecehan.

Seorang pengguna Instagram, @ez.rawr, menceritakan pengalamannya: “Dua polisi yang menyamar menatap saya dan teman saya selama 15 menit saat kami mabuk. Mereka menghentikan pasangan lain secara acak dan mengawal mereka keluar. Merasa sangat tidak aman setelah mendengar cerita tentang suap. Mengerikan. Tidak akan pernah kembali ke DWP.”

Pertama kali diadakan pada tahun 2008, Djakarta Warehouse Project adalah festival musik elektronik terbesar di Indonesia yang menarik ribuan penggemar musik dansa elektronik setiap tahunnya. Edisi tahun 2024 menampilkan bintang-bintang dunia seperti Anyma, Armin Van Buuren, Steve Aoki, Timmy Trumpet, dan Zedd, yang menarik lebih dari 10.000 pengunjung dari 52 negara. ***