• Wed, Feb 2025

Penuh Haru, Megawati Puji Prabowo Karena Membersihkan Nama Soekarno Dari Tuduhan Komunis

Penuh Haru, Megawati Puji Prabowo Karena Membersihkan Nama Soekarno Dari Tuduhan Komunis

Megawati Soekarnoputri, putri dari pendiri bangsa Indonesia, Sukarno, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) membatalkan dekrit yang mengaitkan Sukarno dengan pemberontakan tahun 1965 yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sekarang sudah tidak ada lagi pada pada hari Jumat, 10 Januari 2025.


SERANTAUMEDIA - Megawati Soekarnoputri, putri dari pendiri bangsa Indonesia, Sukarno, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) membatalkan dekrit yang mengaitkan Sukarno dengan pemberontakan tahun 1965 yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sekarang sudah tidak ada lagi pada pada hari Jumat, 10 Januari 2025.

Keputusan kontroversial yang dikeluarkan pada tahun 1967 itu menuduh Soekarno mendukung pemberontakan PKI. 

Keputusan itu dicabut September lalu pada masa pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Anak-anak Soekarno  diberitahu secara resmi dalam upacara yang diadakan di gedung parlemen. Megawati bersama saudara-saudaranya Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, dan Sukmawati Soekarnoputri menghadiri acara tersebut untuk menerima pemberitahuan resmi dari Ketua MPR saat itu Bambang Soesatyo.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah menanggapi surat pimpinan MPR perihal rehabilitasi peninggalan Bung Karno sebagai presiden pendiri," kata Megawati dalam acara peringatan HUT ke-52 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Dia memanggil ayahnya dengan nama panggilan populernya, Bung Karno.

Megawati mencatat bahwa keluarga Soekarno telah menunggu selama 57 tahun agar dekrit itu dicabut, yang membebaskan ayahnya dari tuduhan bahwa ia telah mengkhianati bangsa.

"Atas nama keluarga besar Bung Karno dan warga PDI-P, saya mengucapkan terima kasih kepada anggota MPR periode 2019-2024 yang telah mencabut ketetapan tersebut," kata Megawati.

Partai Komunis Indonesia merupakan salah satu partai komunis terbesar di luar Uni Soviet dan Cina pada pertengahan abad ke-20, yang memiliki jutaan anggota dan pendukung. 

Akan tetapi, keunggulannya berakhir tiba-tiba setelah percobaan kudeta yang gagal pada tanggal 30 September 1965, yang dikenal luas sebagai peristiwa G30S/PKI.

Kudeta tersebut berujung pada pembunuhan enam jenderal senior Angkatan Darat dan PKI dituduhkan kepada mereka oleh pasukan militer di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto. 

Hal ini mengakibatkan pembersihan antikomunis yang brutal, yang menewaskan ratusan ribu orang yang diduga anggota dan simpatisan PKI, dan partai tersebut dilarang pada tahun 1966.

Dugaan keterkaitan PKI dengan Soekarno, yang dianggap menoleransi pengaruh mereka, menyebabkan kejatuhannya dalam politik. Soekarno dipaksa melepaskan kekuasaan pada tahun 1967 dan menghabiskan sisa hidupnya dalam tahanan rumah hingga meninggal pada tahun 1970. *** (dmh)