ROHIL | SERANTAUMEDIA - Polres Rohil membekuk tiga orang preman yang kerap memalak sopir truk di jalan lintas penghubung antara Provinsi Riau dan Sumatera Utara (Sumut), tepatnya di Kelurahan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rohil.
Ketiga pelaku diringkus dalam sebuah operasi cepat yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Rohil, Iptu I Putu Adi Juniwinata, setelah pihak kepolisian menerima banyak laporan dari masyarakat yang resah atas praktik pemalakan tersebut.
"Operasi ini kami gelar sebagai respons atas keluhan berulang dari para pengguna jalan, khususnya sopir truk yang merasa terintimidasi oleh ulah para pelaku," kata Iptu Putu.
Ketiga pelaku yang berhasil diamankan masing-masing berinisial RM, RS, dan A. Mereka ditangkap saat tengah beraksi pada malam hari, Selasa, 6 April 2025, dengan cara menghentikan truk yang melintas dan meminta sejumlah uang dengan dalih sebagai 'sumbangan sukarela'.
Kapolres Rohil, AKBP Isa Imam Syafroni, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut, meskipun para pelaku mengklaim tidak menggunakan kekerasan, tindakan mereka tetap masuk kategori premanisme.
"Mereka berdalih hanya meminta sumbangan, bukan memaksa. Tapi apa pun bentuknya, tindakan tersebut tetap melanggar hukum dan meresahkan. Premanisme tidak bisa ditoleransi," tegas AKBP Isa.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga menyita barang bukti berupa sejumlah uang tunai yang diduga hasil pemalakan terhadap para sopir truk.
Ketiga pelaku langsung digelandang ke Mapolres Rohil untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Selain itu, mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa di masa mendatang.
Polisi berharap, penindakan ini dapat memberikan efek jera tidak hanya bagi pelaku, tetapi juga bagi pihak lain yang memiliki niat serupa.
"Kami berkomitmen untuk menjaga wilayah Rokan Hilir agar bebas dari segala bentuk praktik premanisme, sekecil apa pun. Ini bagian dari tugas kami dalam melindungi masyarakat dan menegakkan hukum," tambah AKBP Isa.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para sopir angkutan barang, agar tidak ragu melaporkan segala bentuk pemalakan atau intimidasi yang mereka alami di jalan.
"Laporan dari warga sangat penting agar kami bisa bertindak cepat dan tepat sasaran," pungkasnya.