SERANTAUMEDIA - Kawasan pesisir Candidasa di Kabupaten Karangasem, Bali, telah terkena dampak parah dari tumpahan minyak, yang menimbulkan bau tak sedap sehingga membuat banyak wisatawan terpaksa meninggalkan tempat itu sebelum waktunya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, I Wayan Kariasa, melaporkan sejak Sabtu, bau menyengat dan tidak sedap menyeruak di area pantai, disertai tumpahan minyak yang menutupi hampir dua kilometer di sepanjang Pantai Candidasa.
"Sejak kemarin pagi, airnya berubah menjadi hitam pekat dan baunya sangat tidak sedap, sehingga sejumlah wisatawan terpaksa check-out lebih awal dari jadwal," kata Kariasa, Selasa, 31 Desember 2024.
Meski sumber tumpahan masih belum diketahui, Kariasa mencatat bahwa insiden serupa pernah terjadi di masa lalu.
Ia telah menghubungi Badan Lingkungan Hidup Karangasem untuk memantau situasi dan mengidentifikasi sumbernya guna memastikan masalah tersebut segera ditangani.
Tumpahan tersebut tidak hanya membahayakan industri pariwisata tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat setempat.
"Jika hal ini tidak segera diselesaikan, bisa jadi akan mencoreng nama baik pariwisata Karangasem, khususnya Candidasa. Kami berharap sumber pencemaran ini dapat diketahui dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dapat dimintai pertanggungjawaban agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Kariasa.
Bupati Karangasem terpilih Gusti Putu Parwata juga menyampaikan keprihatinannya atas kerusakan lingkungan. Bersama pasangannya, Pandu Prapanca Lagosa, Gusti mengunjungi lokasi terdampak untuk menilai seberapa parah pencemaran tersebut.
Dalam kunjungannya, Gusti menduga bahwa sebuah bengkel di dekatnya kemungkinan menjadi sumber pencemaran, dengan menyebut aktivitas bengkel tersebut yang melibatkan minyak sebagai kaitan potensial.
“Kami akan berupaya memediasi permasalahan ini dan mencari solusinya agar aktivitas masyarakat dan pariwisata dapat terus berjalan tanpa gangguan,” kata Gusti.
Ia menekankan pentingnya mengatasi masalah tersebut dengan segera untuk memastikan industri pariwisata Bali tetap bergairah.
“Pariwisata di Bali harus terus berkembang. Masalah seperti ini harus segera diselesaikan untuk menjaga sektor ini dan memastikan pengalaman positif bagi para pengunjung,” imbuhnya. *** (dmh)