• Sat, Mar 2025

Potensi Wisata dan Ekspor Kelapa: Gubernur Kepri Inisiasi Penerbangan Natuna-Vietnam

Potensi Wisata dan Ekspor Kelapa: Gubernur Kepri Inisiasi Penerbangan Natuna-Vietnam

Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru di sektor pariwisata dan pertanian, khususnya ekspor produk kelapa.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mendorong pembukaan rute penerbangan langsung antara Natuna dan Vietnam sebagai upaya meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua wilayah.

Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru di sektor pariwisata dan pertanian, khususnya ekspor produk kelapa.

"Setelah kami buka peta, ternyata jarak Natuna ke Vietnam, jika ada pesawat, hanya sekitar satu jam saja," kata Gubernur Ansar.

Ansar menyatakan rencananya untuk mengunjungi Vietnam guna menjajaki peluang kerja sama pembukaan jalur transportasi udara.

Natuna, sebagai pulau terluar di ujung utara Indonesia, dinilai memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan dan investor asing, terutama dari Vietnam.

Bahkan, Gubernur Ansar siap menggunakan dana pribadi jika tidak ada alokasi anggaran untuk kunjungan tersebut.

"Kami akan coba bahas melalui duta besar RI di Vietnam supaya ada penerbangan ke Natuna, dan kalau bisa mereka (Vietnam) yang buka penerbangan itu," ujarnya.

Natuna, yang dijuluki sebagai 'Mutiara di Ujung Utara Indonesia', dikenal memiliki daya tarik wisata alam yang memukau.

Pantai berpasir putih, air laut jernih, dan keindahan alam bawah lautnya telah menarik perhatian wisatawan mancanegara.

Dengan adanya rute penerbangan langsung dari Vietnam, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Natuna akan meningkat signifikan.

"Keindahan alam Natuna sudah terkenal hingga mancanegara. Jika ada penerbangan langsung dari Vietnam, otomatis akan semakin banyak wisatawan yang datang, begitu pula sebaliknya," kata Ansar.

Selain pariwisata, Gubernur Ansar juga melihat potensi besar dalam kerja sama ekspor produk kelapa ke Vietnam.

Natuna merupakan salah satu sentra produksi kelapa terbesar di Kepri, sementara Vietnam dikenal sebagai salah satu negara tujuan ekspor kelapa dari Indonesia.

Harga ekspor kelapa saat ini juga sedang tinggi, mencapai Rp7.000 hingga Rp8.000 per butir.

"Vietnam juga fokus dan berhasil mengembangkan sektor perkebunan kelapa. Jadi, tak ada salahnya kalau kita bekerja sama dengan mereka," ucap Ansar.

Ansar menekankan pentingnya inovasi dalam mencari sumber pendapatan baru bagi daerah, terutama di tengah kondisi keuangan daerah yang sedang efisien.

Pembukaan rute penerbangan Natuna-Vietnam dinilai sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Pemerintah daerah perlu terus berinovasi mencari sumber-sumber pendapatan baru. Kerja sama dengan Vietnam bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian Natuna dan Kepri secara keseluruhan," tambahnya.

Untuk mewujudkan rencana ini, Gubernur Ansar berencana berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Vietnam.

Dukungan dari pemerintah pusat dan pihak swasta juga dinilai penting untuk memastikan keberhasilan pembukaan rute penerbangan tersebut.