• Wed, Mar 2025

PT Pelni Batam Siapkan Kapal Tambahan dan Kapasitas Non-Seat untuk Lancarkan Mudik Lebaran 2025

PT Pelni Batam Siapkan Kapal Tambahan dan Kapasitas Non-Seat untuk Lancarkan Mudik Lebaran 2025

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menyiapkan kapal tambahan, KM Nggapulu, yang saat ini sedang menjalani proses perawatan dan perbaikan (docking) untuk mendukung operasional kapal utama, KM Kelud.


BATAM | SERANTAUMEDIA - PT Pelni Cabang Batam, Kepulauan Riau, tengah mempersiapkan segala kebutuhan untuk memastikan kelancaran Angkutan Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menyiapkan kapal tambahan, KM Nggapulu, yang saat ini sedang menjalani proses perawatan dan perbaikan (docking) untuk mendukung operasional kapal utama, KM Kelud.

Kepala PT Pelni Cabang Batam, **Edwin Kurniansyah**, menjelaskan bahwa KM Nggapulu akan segera beroperasi setelah proses perawatan selesai, guna membantu memecah jumlah penumpang yang diperkirakan akan melonjak signifikan selama musim mudik Lebaran tahun ini.

“Saat ini, KM Nggapulu tengah menjalani proses docking. Setelah selesai, kapal ini akan segera beroperasi untuk memecah jumlah penumpang dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar,” ungkap Edwin.

Selain penambahan armada, PT Pelni juga akan menambah kapasitas penumpang tanpa kursi (non-seat) untuk mengakomodasi lonjakan permintaan selama periode angkutan Lebaran.

Edwin menambahkan bahwa pihaknya telah mendapatkan dispensasi dari Kementerian Perhubungan sejak 21 Februari 2025, untuk menambah kapasitas non-seat pada kapal KM Kelud, yang sebelumnya hanya memiliki 2.607 kursi reguler.

"Selain 2.607 seat reguler, kami akan ada penambahan kapasitas non-seat. Kami sudah mendapatkan surat dispensasi dari Kementerian Perhubungan agar KM Kelud bisa mengangkut lebih banyak penumpang," kata Edwin.

Dalam upaya memastikan keselamatan penumpang, PT Pelni Batam juga melakukan pembaruan terhadap perlengkapan keselamatan sesuai dengan standar yang berlaku.

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah penyesuaian jumlah jaket keselamatan (life jacket) untuk memastikan setiap penumpang, baik reguler maupun non-seat, mendapat perlindungan yang memadai.

"Kami wajib meng-update perlengkapan keselamatan, termasuk jaket keselamatan, agar sesuai dengan jumlah penumpang seat reguler dan non-seat yang kami angkut," tambahnya.

Namun, meski segala persiapan telah dilakukan, Edwin menegaskan bahwa penjualan tiket non-seat akan dibuka setelah sertifikat keselamatan kapal diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan.

Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memastikan bahwa semua aspek keselamatan kapal telah memenuhi standar sebelum tiket dijual kepada masyarakat.

“Mengenai penjualan, kami sudah koordinasi dengan kantor pusat. Saat ini, penjualan belum 100 persen dan masih dibuka secara bertahap,” pungkasnya.