SIAK | SERANTAUMEDIA - Warga RT 004/RW 003 Kampung Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak dikejutkan dengan kemunculan hewan buas yang diduga Harimau Sumatera.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (25/12/2024) malam, sekitar pukul 20.45 WIB, ketika seekor sapi milik warga ditemukan menjadi korban serangan hewan buas.
Pemilik sapi mendapati hewan ternaknya sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Bagian belakang tubuh sapi terburai, sementara pada lehernya ditemukan bekas gigitan.
“Kami sangat terkejut melihat kondisi sapi seperti itu. Saya langsung melaporkan kejadian ini kepada penghulu,” ungkap pemilik sapi yang enggan disebutkan namanya.
Insiden ini membuat warga Kampung Tumang dan sekitarnya merasa cemas, mengingat hewan buas tersebut masih berkeliaran.
Penghulu Kampung Tumang, Syahminan, segera melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kecamatan agar langkah antisipasi segera diambil.
“Ya, kami langsung menyurati camat supaya dilakukan tindakan antisipasi, sehingga tidak ada korban berikutnya oleh hewan buas ini,” ujar Syahminan.
Mendapat laporan dari pihak Kampung Tumang, pemerintah Kecamatan Siak segera bertindak dengan mengirimkan surat kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Mereka juga meminta bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak untuk menangani situasi ini.
Tim Animal Rescue BPBD Siak yang dipimpin Irwan Priyatna langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Mereka mengonfirmasi, bangkai sapi menunjukkan tanda-tanda dimangsa harimau.
“Ya, saat ini kita sudah mengecek ke lokasi. Memang ditemukan bangkai sapi yang ciri-cirinya seperti dimangsa harimau. Tim kami akan berkoordinasi dengan BBKSDA untuk mengambil langkah dan tindakan mengevakuasi harimau tersebut,” jelas Irwan.
Sebagai langkah awal, tim akan memasang kamera trap untuk memantau pergerakan harimau.
“Setelah ini, akan kita pasang kamera trap untuk melihat dan memantau pergerakan harimau tersebut. Jika harimau itu muncul, kami akan mengambil tindakan evakuasi dengan memasang kandang jebak (box trap),” tambahnya.
BBKSDA Riau bersama BPBD dan pemerintah setempat terus berupaya mencari solusi untuk melindungi warga dan satwa liar.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga habitat alami Harimau Sumatera agar konflik dengan manusia dapat diminimalisir.
Warga Kampung Tumang diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda kemunculan harimau di sekitar permukiman.
“Kami harap warga tidak bertindak sendiri dan tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang,” tutup Syahminan.