PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, mengumumkan rencana pembukaan tiga pintu waduk pada Senin (13/1/2025) sore pukul 15.00 WIB untuk mengurangi debit air di waduk tersebut.
"Informasi yang kami terima dari manajemen PLTA Koto Panjang, nanti pukul 3 sore, tiga pintu waduk akan dibuka dengan ketinggian masing-masing 50 cm," ujar Kalaksa BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, Senin (13/1/2025).
Pembukaan pintu waduk diperkirakan berdampak langsung pada kenaikan permukaan air Sungai Kampar. Oleh karena itu, BPBD Riau mengimbau warga yang tinggal di sepanjang sungai untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kami meminta masyarakat yang bermukim di sekitar Sungai Kampar untuk waspada, karena pembukaan pintu waduk ini akan memengaruhi kondisi ketinggian air Sungai Kampar," tambah Edy.
Kenaikan debit air ini, menurut Edy, dipicu curah hujan yang tinggi di wilayah hulu PLTA Koto Panjang, yaitu di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kondisi ini menyebabkan elevasi air waduk meningkat hingga memaksa pembukaan pintu waduk untuk menjaga stabilitas bendungan.
"Curah hujan di wilayah hulu, yakni Sumbar, cukup tinggi. Ini berdampak pada tingginya inflow ke waduk PLTA Koto Panjang. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pembukaan pintu waduk menjadi langkah yang harus diambil," jelasnya.
BPBD Riau menyatakan pihaknya terus memantau kondisi di lapangan dan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat desa dan kecamatan di sepanjang Sungai Kampar.
Edy menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memantau kondisi lingkungan sekitar, terutama selama musim hujan.
"Selain pengawasan oleh pemerintah, masyarakat juga harus proaktif. Jika melihat kenaikan air yang signifikan, segera laporkan ke pihak berwenang atau posko terdekat," tegas Edy.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat disarankan untuk mengamankan barang-barang berharga dan menjauh dari bantaran sungai. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kerugian akibat dampak pembukaan pintu waduk.