• Sat, Aug 2025

Tingkat Hunian Hotel di Riau Turun Jadi 31,24 Persen pada Maret 2025, BPS Sebut Efek Ramadan

Tingkat Hunian Hotel di Riau Turun Jadi 31,24 Persen pada Maret 2025, BPS Sebut Efek Ramadan

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Maret 2024, angka ini juga menurun. Saat itu, TPK hotel berbintang di Riau masih mencapai 38,12 persen, atau turun 6,88 poin secara tahunan (year-on-year).


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di wilayah ini mengalami penurunan signifikan pada Maret 2025.

TPK tercatat hanya sebesar 31,24 persen, turun drastis dibanding Februari 2025 yang mencapai 41,80 persen.

"Angka ini menunjukkan bahwa dari seluruh kamar yang tersedia di hotel-hotel berbintang, hanya sekitar 31 hingga 32 persen yang berhasil terjual setiap malamnya sepanjang bulan Maret," ungkap Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Jumat (2/5/2025).

Menurut Asep, penurunan TPK ini erat kaitannya dengan datangnya bulan suci Ramadan.

"Penurunan ini disebabkan oleh bertepatan dengan bulan Ramadan yang biasanya menurunkan mobilitas wisatawan dan tidak disertai adanya hari libur nasional khusus," jelasnya.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Maret 2024, angka ini juga menurun. Saat itu, TPK hotel berbintang di Riau masih mencapai 38,12 persen, atau turun 6,88 poin secara tahunan (year-on-year).

Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) di hotel berbintang selama Maret 2025 tercatat sebesar 1,36 hari. Ini berarti, rata-rata tamu—baik dari dalam maupun luar negeri—menginap antara 1 hingga 2 hari.

"Tamu asing mencatatkan rata-rata lama menginap yang lebih tinggi, yakni 2,73 hari atau sekitar 2 hingga 3 hari. Sedangkan tamu domestik rata-rata menginap selama 1,34 hari," terang Asep.

Jika dirinci berdasarkan kelas hotel, tamu asing paling lama menginap di hotel bintang 3, dengan rata-rata durasi 2,83 hari.

"Untuk tamu domestik, rata-rata lama menginap terlama tercatat di hotel bintang 3 dan 4, yakni masing-masing 1,38 hari," imbuhnya.

Penurunan TPK ini diprediksi bersifat musiman, dan berpotensi kembali meningkat pada periode libur nasional atau pasca-Ramadan.

Namun begitu, angka ini tetap menjadi catatan penting bagi sektor perhotelan dan pariwisata di Riau dalam menyusun strategi promosi dan layanan.