PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, semakin meluas di Provinsi Riau.
Data terbaru dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau menunjukkan penyebaran kasus PMK kini telah menjangkau 15 desa di 11 kecamatan dan 6 kabupaten di Riau.
Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjadi wilayah dengan jumlah kasus PMK tertinggi, mencapai 26 kasus. Namun, jika dilihat berdasarkan jumlah desa, Kabupaten Kampar mencatatkan desa terbanyak yang terdampak, dengan 4 desa yang melaporkan temuan kasus.
Salah satu desa di Kecamatan Peranap, Inhu, menjadi sorotan, di mana terdapat laporan 16 kasus dalam satu desa.
"Di Peranap, Inhu, kami menerima laporan bahwa di satu desa terdapat 16 kasus PMK. Ini menunjukkan perlu adanya penanganan yang lebih intensif," ujar Kabid Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau, drh Faralinda Sari, saat dihubungi pada Minggu (9/2/2025).
Secara keseluruhan, jumlah kasus PMK di Riau telah mencapai 68 kasus. Terdiri dari Indragiri Hulu (Inhu) 26 kasus, Indragiri Hilir (Inhil) 18 kasus, Kampar 9 kasus, Bengkalis dan Kuansing masing-masing 5 kasus dan Rokan Hulu 2 kasus.
Dengan semakin meluasnya penyebaran PMK, Dinas PKH Riau mengimbau para peternak untuk lebih waspada terhadap potensi penyebaran penyakit lainnya, seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan penyakit Jembrana.