PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Bencana banjir yang melanda Kota Pekanbaru telah berdampak pada 4.274 kepala keluarga (KK).
Data ini mencakup seluruh wilayah Pekanbaru yang terdampak banjir, dengan kondisi air yang masih tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
"Ada 4.274 KK yang terdampak banjir. Itu data untuk Kamis malam ya," ujar Kalaksa BPBD Pekanbaru, Zarman Candra, melalui Kasi Kedaruratan BPBD Pekanbaru, Suhendri dilansir tribunpekanbaru.com, Jumat (7/3/2025).
Dia menjelaskan, jumlah tersebut meliputi keluarga yang mengungsi maupun yang memilih bertahan di rumah meskipun terendam air.
"Masih ada warga yang bertahan di rumah. Ini yang segera kita usahakan agar segera dievakuasi," tambahnya.
Wilayah yang paling parah terdampak banjir adalah Kelurahan Sri Meranti, Meranti Pandak, dan Palas. Di sepanjang Jalan Yos Sudarso, terlihat sejumlah tenda pengungsian didirikan di pinggir jalan.
Rumah-rumah yang tergenang air pun terlihat jelas, menunjukkan betapa seriusnya dampak banjir ini.
Tidak hanya itu, akses transportasi juga terhambat. Jalan Sudirman Ujung yang melewati Jembatan Siak IV tidak bisa dilalui, baik dari arah selatan ke utara maupun sebaliknya. Hal ini memperparah kondisi warga yang membutuhkan bantuan darurat.
BPBD Pekanbaru terus berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di rumah.
"Kami tetap waspada karena kondisi banjir masih tinggi. Tim kami terus bergerak untuk memastikan keselamatan warga," kata Suhendri.
Meskipun upaya evakuasi terus dilakukan, tantangan masih besar mengingat luasnya wilayah terdampak dan tingginya permukaan air. BPBD juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas.
Banjir ini tidak hanya menimbulkan dampak sosial, tetapi juga ekonomi. Banyak warga yang kehilangan harta benda dan akses untuk beraktivitas sehari-hari.
Sektor perdagangan dan transportasi juga terhambat, terutama di wilayah-wilayah yang terendam parah.
Warga yang mengungsi di tenda-tenda darurat membutuhkan bantuan mendesak, seperti makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan.
BPBD bersama relawan dan organisasi kemanusiaan terus berkoordinasi untuk memastikan bantuan tersebut tersalurkan dengan baik.