TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA - Gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda wilayah perairan Kepulauan Riau, pada Kamis (9/10/2025) membuat aktivitas pelayaran di Tanjungpinang sempat terganggu
Kondisi cuaca ekstrem tersebut membuat sejumlah kapal di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang harus menunda keberangkatan dan pindah tempat sandar.
Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar dan Patroli, KSOP Tanjungpinang, Muhammad Fikri, mengatakan salah satu kapal dari Batam dilaporkan kesulitan bersandar di pelabuhan reguler karena tinggi gelombang yang meningkat. Kapal tersebut akhirnya dipindahkan ke Pelabuhan Internasional untuk alasan keselamatan.
“Untuk kapal dari Batam kita pindahkan ke tempat sandar di pelabuhan Internasional,” kata Fikri, seperti dikutip dari RRI.
Sementara itu, kapal tujuan Daboksingkep, yakni Superjet 19, juga mengalami penundaan keberangkatan. Kapal yang dijadwalkan berangkat pukul 11.00 WIB harus menunggu hingga kondisi cuaca membaik.
“Kapal Superjet 19 kita tunda dari pukul 11.00 WIB menjadi 11.30 WIB, karena saat itu mulai turun hujan,” ujarnya.
Meski terjadi penundaan, Fikri, memastikan keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas utama. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan kelayakan kapal dilakukan secara rutin, baik oleh instansi berwenang maupun pihak agen pelayaran.
“Pemeriksaan kelayakan kapal biasanya dilakukan setiap sebulan sekali,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang menjalin kerja sama dengan BMKG melalui grup komunikasi untuk memantau kondisi cuaca secara real time.
Setiap kapal wajib memeriksa informasi kecepatan angin dan tinggi gelombang sebelum berlayar. “Kami harap masyarakat dan nelayan selalu memperhatikan informasi BMKG sebelum turun melaut,” katanya, mengakhiri. ***