TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA - Tingginya arus pendatang dan kebutuhan tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi tantangan yang harus segera ditangani. Untuk mengatasi hal ini, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, akan menggenjot program pelatihan vokasi.
Dijelaskannya, anggaran senilai Rp3 miliar bahkan telah dialokasikan Pemrov Kepri untuk 2026. "Semakin berkembangnya Kepri ini, ya kan semakin banyak orang berdatangan ke Kepri," ujar Ansar Ahmad, Kamis (6/11/2025).
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi bersama Kapolda dan jajaran terkait banyaknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Oleh karena itu, Disnaker Kepri akan fokus memperbanyak pelatihan vokasi pada tahun 2025 dan 2026.
“Anggaran senilai Rp3 miliar bahkan telah dialokasikan untuk 2026, dengan pola yang diubah,”ujarnya
Menurutnya, pola pelatihan tidak lagi didominasi oleh kelas formal, melainkan menggunakan sistem magang di perusahaan-perusahaan. Pola ini dirancang agar peserta magang langsung mendapatkan sertifikat resmi dari perusahaan setelah selesai, meningkatkan peluang mereka untuk langsung direkrut atau mendapatkan pekerjaan di tempat lain.
"Kita gunakan pola magang di perusahaan-perusahaan, kita hanya membantu transport dan biaya makannya saja," tuturnya.
Kebijakan ini bertujuan menciptakan SDM lokal yang kompeten dan membuka peluang kerja. Ia juga menugaskan Wakil Gubernur dan Disnaker untuk mengkoordinir upaya pencarian peluang kerja, sembari terus mencari peluang dan dukungan dana dari pusat, mengingat keterbatasan APBD Kepri.
“Kita prioritaskan dulu untuk anak-anak daerah untuk mengikuti program ini,” katanya.***