SIAK | SERANTAUMEDIA - Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir, ditambah air pasang, menyebabkan banjir yang merendam Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.
Sedikitnya 300 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat genangan air dengan ketinggian 30 hingga 60 cm.
Wilayah terdampak mencakup dua dusun, yakni Dusun II yang meliputi RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, dan RT 11, serta RT 9 di Dusun I. Pemukiman warga dan lahan perkebunan di kawasan tersebut kini terendam air.
“Curah hujan yang tinggi, ditambah air pasang dan limpasan air dari kanal bloking milik PT Ekawana dan PT Arara Abadi menjadi penyebab utama,” ujar Plt Kalaksa BPBD Siak, Heryanto, Kamis (16/1/2025).
Selain itu, pendangkalan aliran Sungai Tonggak turut memperparah situasi. Air yang meluap tidak hanya menggenangi rumah-rumah warga, tetapi juga merusak lahan pertanian dan kebun milik masyarakat setempat.
Tim BPBD Siak telah turun langsung ke lokasi untuk berkoordinasi dengan perangkat kampung dan mengidentifikasi kebutuhan warga.
Heryanto menyatakan bahwa jika banjir terus meningkat, pihaknya akan menyiapkan sarana evakuasi seperti tenda pengungsi, perahu karet, dan pelampung.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi. Jika diperlukan, sarana dan prasarana untuk penanganan darurat sudah siap kami kerahkan,” tambahnya.
Sementara itu, beberapa pihak telah memberikan bantuan awal. PT Arara Abadi menyalurkan 200 karung beras ukuran 5 kilogram, dan penghulu Kampung Benteng Hilir menyumbangkan 35 karung beras.
“BPBD Siak juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memastikan bantuan tambahan dapat segera disalurkan,” papar Heryanto.
Warga yang terdampak berharap penanganan segera dilakukan untuk mengurangi dampak banjir, terutama pada infrastruktur dan kebutuhan pokok.
Selain bantuan logistik, solusi jangka panjang seperti normalisasi Sungai Tonggak juga menjadi harapan masyarakat agar banjir serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
“Kami berharap pemerintah segera mengatasi pendangkalan sungai dan mencari solusi atas limpasan air dari kanal,” ujar seorang warga Dusun II, Rian (34).
Dalam menghadapi potensi meningkatnya curah hujan, BPBD Siak telah menyiapkan langkah antisipasi. Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan dan instansi terkait, akan terus dilakukan.
“Kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak banjir. Semua pihak diharapkan dapat bergotong-royong menghadapi situasi ini,” tutup Heryanto.