• Mon, Aug 2025

Banjir Riau Mulai Surut, Dampak Terparah di Pelalawan, Siak dan Rohul

Banjir Riau Mulai Surut, Dampak Terparah di Pelalawan, Siak dan Rohul

Dampak banjir yang terjadi sejak akhir Januari lalu masih sangat terasa di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Siak, dan Rokan Hulu (Rohul).


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Setelah beberapa hari terendam, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau akhirnya menunjukkan tanda-tanda surut.

Meski demikian, dampak banjir yang terjadi sejak akhir Januari lalu masih sangat terasa di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Siak, dan Rokan Hulu (Rohul).

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, tercatat sebanyak 3.568 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, dengan ribuan di antaranya harus mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang telah disiapkan.

“Banjir ini telah mempengaruhi 18 kecamatan, 16 desa, dan 1 kelurahan di Riau. Selain merendam permukiman warga, banjir juga menyebabkan kerusakan pada 51 fasilitas umum dan menggenangi jalan sepanjang 3,5 kilometer,” ungkap Kalaksa BPBD Damkar Riau, Edy Afrizal.

Di Kabupaten Pelalawan, yang menjadi wilayah dengan dampak paling parah, banjir merendam 5 kecamatan, 12 desa, dan 1 kelurahan.

Selain itu, sejumlah fasilitas penting juga terendam, seperti 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas perkantoran, dan 42 fasilitas umum lainnya, termasuk jalan sepanjang 3 kilometer.

“Sebanyak 2.748 KK di Pelalawan terpaksa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian. Hingga kini, kami terus memantau perkembangan dan memberikan bantuan,” tambah Edy Afrizal.

Meskipun debit air masih tinggi di Pelalawan, Edy Afrizal menyebutkan bahwa air Sungai Kampar yang melintasi wilayah ini mulai surut.

Hal ini memberi harapan bahwa kondisi banjir di desa-desa sekitar juga akan segera membaik.

“Kami berharap kondisi ini segera membaik agar warga bisa kembali ke rumah mereka dan proses pemulihan bisa segera dimulai,” harapnya.

Sementara itu, di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), banjir merendam 2 kecamatan dan 3 desa. Sebanyak 802 KK terdampak, dan 9 fasilitas umum rusak akibat tingginya air.

Di Kabupaten Siak, banjir mempengaruhi 1 kecamatan dan 1 desa, mengakibatkan 14 KK terdampak dan jalan sepanjang 0,5 kilometer terendam.

Di tengah bencana ini, BPBD Riau terus bekerja keras untuk memberikan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada para pengungsi yang berada di tempat penampungan sementara.

Tim evakuasi juga siaga untuk membantu warga yang masih terjebak di daerah-daerah terdampak.

Banjir di Riau tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik pada fasilitas umum dan infrastruktur, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi warga.

Banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal sementara, dan aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

Pemerintah setempat telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk membantu warga yang terdampak. Namun, Edy Afrizal juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang masih berlangsung.

“Banjir ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, yang dapat mempengaruhi kehidupan kita. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengurangi dampak bencana ini,” tandasnya.