TEMBILAHAN, SERANTAU MEDIA - Fenomena pasang tinggi air laut kembali memicu banjir rob yang melanda Kota Tembilahan dan sejumlah kecamatan di pesisir Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Genangan air dilaporkan mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di pusat kota dan kawasan permukiman, Tembilahan, Senin, 8 Desember 2025.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter. Sejumlah ruas jalan utama terdampak, di antaranya Jalan Baharuddin Yusuf, Jalan Sudirman, Jalan M Boya, hingga kawasan Parit 6. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat dan beberapa kendaraan roda dua mengalami mogok.
Selain di Tembilahan dan Tembilahan Hulu, banjir rob juga merambah beberapa kecamatan pesisir lainnya di Kabupaten Indragiri Hilir. Kondisi ini membuat sebagian warga terpaksa membatasi aktivitas di luar rumah.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Indragiri Hilir meningkatkan patroli dan pemantauan di wilayah rawan banjir rob. Tim reaksi cepat disiagakan untuk membantu warga serta mengantisipasi kemungkinan genangan yang lebih tinggi.
Salah seorang warga, Rio Wijaksono, meminta pemerintah daerah segera melakukan penanganan serius terhadap banjir rob yang setiap tahun kian meningkat. Ia menilai, pembenahan drainase dan pengerukan parit menjadi langkah mendesak untuk mengurangi dampak banjir.
“Kalau tidak segera ditangani, Tembilahan bisa terancam tenggelam,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa masih ada empat daerah di Riau yang belum menetapkan status siaga bencana, yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), dan Bengkalis. Sementara delapan daerah lainnya telah lebih dulu menetapkan status siaga.
BPBD, lanjutnya, siap merespons kondisi darurat kapan saja, termasuk evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak. Upaya pencegahan juga dilakukan melalui sosialisasi langsung di wilayah rawan bencana.
BPBD Indragiri Hilir turut mengimbau warga yang tinggal di kawasan dataran rendah agar tetap siaga terhadap potensi pasang air laut susulan dalam beberapa hari ke depan.***