• Fri, Oct 2025

Batam–Singapura Sepakat Percepat Pembangunan Kawasan Industri Hijau

Batam–Singapura Sepakat Percepat Pembangunan Kawasan Industri Hijau


Batam – Serantaumedia Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam/Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, terus memperkuat langkah konkret menuju pengembangan Sustainable Industrial Zone (SIZ) atau kawasan industri berkelanjutan di Batam.

Langkah strategis itu dibahas dalam pertemuan dengan Minister of State for Foreign Affairs and Trade & Industry Singapura, Gan Siao Huang, di Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Rabu (29/10/2025).

Pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif ini menjadi tindak lanjut kerja sama strategis Indonesia–Singapura di bidang industri hijau, sebagaimana yang telah dijajaki kedua negara sejak pertengahan tahun.

“Pertemuan ini untuk mendorong percepatan terhadap kebijakan Bapak Presiden. Singapura sangat antusias untuk segera mengkonkritkan ide yang telah ditandatangani oleh kedua negara,” ujar Amsakar.

Menurutnya, hasil pembahasan menunjukkan komitmen kuat kedua pihak dalam mempercepat realisasi kawasan industri hijau yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi masa depan.

Amsakar menyebut, Batam dan Singapura memiliki pandangan yang sama bahwa proyek SIZ akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong investasi energi bersih dan membuka lapangan kerja hijau. “Kawasan ini akan menjadi simbol kerja sama bilateral yang produktif, hijau, dan inklusif,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan teknis dan infrastruktur.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Kebijakan Strategis dan Perizinan BP Batam Sudirman Saad, Deputi Pelayanan Umum Ariastuty Sirait, dan Direktur Utama PLN Batam Kwin Fo. Kehadiran mereka memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung transisi energi hijau di Batam.

Proyek SIZ ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan kawasan industri hijau di Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Kawasan ini dirancang untuk menarik investasi energi baru dan terbarukan, dengan Singapura menjadi mitra utama dalam pengembangan tahap awalnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM RI dan Pemerintah Singapura telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Juni 2025, yang kemudian diperkuat dengan kerja sama antara PT Rempang Energi Sentosa, PT Mustika Elok Graha (MEG), Keppel Energy, dan PT Karya Mineral Sentosa di Osaka pada Oktober 2025.

Proyek ini juga telah masuk dalam Rencana Strategis BP Batam 2025–2029 dan diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Batam sebagai Green Economic Zone yang berdaya saing global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.