PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengirim tim ke area PT Pertamina Hulu Rokan di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Mereka menanggapi laporan dugaan jejak harimau.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, mengatakan tim dapat laporan resmi dari PHR tanggal 7 Oktober 2025. Laporan itu menyebut, pekerja PHR menemukan jejak besar mirip tapak harimau di dekat lokasi kerja perusahaan minyak.
“Kami langsung kirim tim Seksi Konservasi Wilayah IV plus mitra PHR untuk cek dan identifikasi di lapangan,” kata Supartono dalam pernyataan tertulis, Selasa (14/10/2025).
Tim gabungan mengamati dari 7 sampai 11 Oktober 2025. Hasilnya, mereka melihat jejak bentuk dan ukuran mirip tapak Harimau Sumatra. Belum pasti secara ilmiah, tapi pengamatan awal menunjukkan kemungkinan hewan besar dilindungi memang lewat kawasan itu.
Untuk memastikannya, tim memasang kamera trap di titik penting pada 12 Oktober 2025. Kamera itu merekam gerakan satwa liar pembohong beberapa hari ke depan.“Sekarang tim kami pantau di lapangan sambil menunggu rekaman kamera,” kata Supartono.
Selain cek lokasi, tim BBKSDA Riau memberi saran keselamatan dan mencegah konflik satwa ke perusahaan. Mereka ingin pekerja jangan sendirian, menghindari kerja malam, dan lapor cepat jika melihat tanda harimau.
“Keselamatan orang utama, tapi kita jaga Harimau Sumatera biar habitatnya aman,” jelas Supartono.
Di lokasi, tim BBKSDA Riau terus berkoordinasi dengan perusahaan dan pihak lain. Tujuannya pantau satwa tanpa gangguan kerja industri atau warga.
Sampai sekarang, tim BBKSDA Riau menunggu hasil verifikasi kamera trap. Mereka ingin memastikan jejak itu dari Harimau Sumatra atau hewan lain. Pengumuman keluar setelah identifikasi selesai.
“Harimau Sumatra jadi lambang keseimbangan alam. Jika jejaknya ada, ekosistem wilayah itu masih sehat dan perlu dilindungi,” tegas Supartono.***