PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Gita Dewi S melaporkan terdeteksinya 11 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera, hari ini Minggu (2/3/2025).
Rinciannya, Jambi dengan 2 titik, Kepulauan Riau 3 titik, Bangka Belitung 5 titik, dan Riau 1 titik yang berada di Kabupaten Pelalawan.
Kehadiran titik panas ini mengindikasikan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Meskipun jumlah titik panas saat ini relatif lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, kewaspadaan tetap diperlukan.
Sebagai contoh, pada tahun 2023, BMKG mencatat 853 titik panas di Pulau Sumatera, dengan Provinsi Sumatera Selatan memiliki 546 titik.
Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak serius, termasuk kerusakan ekosistem, penurunan kualitas udara, dan gangguan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2020, puluhan titik panas muncul di Sumatera Barat akibat musim kemarau, yang menyebabkan kebakaran lahan dekat permukiman warga.
Untuk mencegah meluasnya karhutla, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan, terutama saat musim kemarau.
Selain itu, koordinasi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.