• Sat, Aug 2025

BNPB Mulai Operasi Modifikasi Cuaca di Riau, Fokus Cegah Karhutla di Rohil

BNPB Mulai Operasi Modifikasi Cuaca di Riau, Fokus Cegah Karhutla di Rohil

Operasi ini melibatkan satu unit pesawat khusus jenis Cessna yang fokus melakukan penyemaian garam di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), daerah yang dikenal sebagai salah satu titik rawan karhutla tahunan di Riau.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau pada Jumat (2/5/2025) sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi meningkat selama musim kemarau.

Operasi ini melibatkan satu unit pesawat khusus jenis Cessna yang fokus melakukan penyemaian garam di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), daerah yang dikenal sebagai salah satu titik rawan karhutla tahunan di Riau.

“Pesawat Cessna yang digunakan akan melakukan penyemaian garam di awan-awan potensial agar terjadi hujan buatan. Ini diharapkan bisa membasahi lahan gambut yang mulai mengering akibat kemarau,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur.

Jim menjelaskan, pemilihan wilayah Rohil sebagai lokasi utama OMC bukan tanpa alasan. Selain memiliki areal gambut yang sangat luas dan mudah terbakar, kondisi atmosfer di wilayah tersebut juga mendukung terbentuknya awan potensial untuk hujan buatan.

“Kami memilih Rohil karena kawasan ini sangat rentan terbakar, terlebih jika tidak ada hujan dalam waktu lama. Selain itu, awan di wilayah ini cukup potensial untuk dilakukan penyemaian,” ujarnya.

Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, Riau diperkirakan mulai memasuki fase kering musim kemarau pada awal Mei dan berlangsung hingga September 2025.

Situasi ini meningkatkan risiko karhutla, terutama di wilayah pesisir seperti Rohil, Bengkalis, dan Dumai.

“Kami berharap operasi ini bisa meminimalkan potensi kebakaran sejak dini. Riau sudah punya pengalaman panjang dengan karhutla, dan kita tidak ingin kejadian serupa terulang lagi tahun ini,” tegas Jim.

Ia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah karhutla dengan tidak membuka lahan melalui pembakaran. Selain OMC, patroli darat dan udara akan ditingkatkan untuk memantau titik-titik panas.

“Kami bersama TNI, Polri, dan Manggala Agni akan meningkatkan patroli di daerah rawan. Selain pencegahan melalui OMC, deteksi dini dan penegakan hukum tetap menjadi prioritas kami,” tambah Jim.

Operasi modifikasi cuaca ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa pekan ke depan, tergantung kondisi atmosfer dan ketersediaan awan. BNPB menyatakan siap memperpanjang durasi operasi jika situasi di lapangan masih mengkhawatirkan.

Hingga saat ini, luas lahan yang terbakar di Riau telah mencapai lebih dari 80 hektar. Provinsi ini telah berada dalam status siaga darurat karhutla.

Dari 12 kabupaten/kota di Riau, 10 di antaranya telah menetapkan status siaga, sementara Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir masih belum mengeluarkan status serupa.