KEPRI | SERANTAUMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam memperingatkan masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) terkait potensi cuaca ekstrem pada Selasa (10/12/2024).
Masyarakat diminta waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Prakirawan BMKG, Addini menjelaskan, potensi cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi di beberapa wilayah Kepri.
"Waspadai hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada pagi dan siang hari di wilayah Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna, dan Anambas. Sementara itu, kondisi serupa diperkirakan terjadi pada dini hari di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun,” ujarnya.
BMKG mencatat kondisi ini disebabkan oleh adanya belokan angin (shearline) di wilayah Kepri akibat pola angin siklonik di wilayah timur Kepri, khususnya sekitar Pulau Kalimantan. Selain itu, kelembapan udara di lapisan atas yang cenderung basah turut mendukung pertumbuhan awan hujan.
“Secara umum, kondisi cuaca di Kepri hari ini diprakirakan berawan dan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” tambah Addini.
Tidak hanya hujan lebat, BMKG juga mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai gelombang laut tinggi di perairan Kepri.
Gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian hingga 2,5 meter di wilayah Perairan Kepulauan Anambas dan 3,0 meter di wilayah Perairan Natuna.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna transportasi laut, untuk lebih berhati-hati.
“Kondisi ini cukup berisiko, khususnya bagi kapal-kapal kecil,” tegas Addini.
Masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca buruk.
Selain itu, warga yang berada di pesisir dan wilayah rawan angin kencang disarankan mengamankan barang-barang yang rentan terhempas angin.
Dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi, BMKG menegaskan pentingnya kewaspadaan untuk mengurangi risiko bencana.
“Waspada adalah kunci, karena kondisi cuaca seperti ini berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas masyarakat,” tutup Addini.