PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Perbaikan jalan di perbatasan Riau-Sumatera Barat (Sumbar) menghambat distribusi barang, memicu lonjakan harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru. Kondisi ini memengaruhi komoditas seperti cabai merah, tomat, dan beberapa jenis sayuran.
Harga cabai merah kini melonjak menjadi Rp44 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp33 ribu. Misnan (42), seorang pedagang di Pasar Selasa Panam, mengungkapkan bahwa kenaikan ini terjadi akibat keterlambatan distribusi barang dari Sumbar.
“Penyebab utama kenaikan karena mobil pengangkut bahan pokok sulit masuk ke Pekanbaru. Jalur Kampar-Sumbar masih buka tutup,” ujarnya pada Minggu (1/12/2024).
Misnan menjelaskan, kenaikan harga cabai merah masih tergolong wajar, meski ada tambahan biaya operasional. Namun, pedagang tidak bisa sembarangan menaikkan harga, terutama karena cabai sering tiba dalam kondisi kurang segar akibat lamanya perjalanan.
“Kami menyesuaikan harga dengan modal. Kalau cabai sampai rusak di perjalanan, jelas tidak mungkin dijual mahal. Pedagang juga harus menjaga kepercayaan pelanggan,” katanya.
Selain cabai merah, harga tomat turut meroket dari Rp8 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram sejak sebulan terakhir.
“Biasanya harga tomat normal di Rp8 ribu, tapi sekarang masih bertahan di Rp20 ribu,” imbuhnya.
Sayuran lain seperti buncis dan gambas juga mengalami kenaikan tajam. Harga buncis naik dari Rp9 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram, sementara sayur jenis Japan melonjak dari Rp3 ribu menjadi Rp6 ribu per kilogram.
Kondisi ini memicu kekhawatiran warga. Fitri, seorang ibu rumah tangga di Jalan Inpres, mengaku sudah memperkirakan kenaikan harga karena musim penghujan dan permasalahan jalur distribusi.
“Biasanya kalau musim hujan seperti ini, apalagi di akhir tahun, harga bahan pokok pasti naik. Ditambah perbaikan jalan atau longsor di Sumbar, ya, makin terasa dampaknya,” kata Fitri.
Ia menambahkan, mendekati Natal dan Tahun Baru, gejolak harga menjadi hal yang rutin terjadi.
“Sekarang harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Kalau tidak penting, lebih baik kurangi pembelian barang yang harganya sedang naik,” pungkasnya.