• Wed, Aug 2025

Kejar Swasembada Pangan, Kuansing Cetak 1.500 Hektare Sawah Baru di 2025

Kejar Swasembada Pangan, Kuansing Cetak 1.500 Hektare Sawah Baru di 2025

Wakil Bupati Kuansing, Muhklisin, menyebutkan bahwa produksi padi di wilayahnya masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat.


KUANSING | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) terus berupaya mengejar swasembada pangan dengan mencetak sawah baru seluas 1.500 hektare pada tahun 2025.

Program ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan), lengkap dengan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Wakil Bupati Kuansing, Muhklisin, menyebutkan bahwa produksi padi di wilayahnya masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat.

Saat ini, produksi padi Kuansing baru mencapai sekitar 16.000 ton per tahun, sementara kebutuhan beras mencapai lebih dari 31.000 ton per tahun.

“Tahun ini kita dapat program cetak sawah baru seluas 1.500 hektare dari Kementan beserta alsintannya,” ujar Muhklisin, Minggu (4/5/2025).

Saat ini, luas lahan sawah produktif di Kuansing hanya sekitar 4.900 hektare. Jumlah tersebut masih jauh dari target minimal 10.000 hektare yang diperlukan agar daerah ini bisa mencapai swasembada pangan.

“Jika cetak sawah tahun ini berhasil, kita akan ajukan kembali sampai kita swasembada pangan, bahkan surplus beras,” tegas Muhklisin.

Sebagai bentuk komitmen lanjutan, Pemkab Kuansing juga telah menyiapkan lahan seluas 7.200 hektare untuk pencetakan sawah pada tahun 2026.

Muhklisin berharap dukungan dari pemerintah pusat terus mengalir agar program ini dapat terealisasi secara berkelanjutan.

“Kami berharap, usulan cetak sawah untuk tahun 2026 nanti bisa disetujui oleh pemerintah pusat,” katanya.

Selain mengandalkan program cetak sawah, Pemkab Kuansing juga mendorong petani untuk meningkatkan indeks pertanaman.

Salah satu cara yang didorong adalah beralih ke pola tanam IP 200, atau menanam dua kali dalam setahun, yang belum sepenuhnya diadopsi oleh petani di daerah ini.

“Kita juga mengimbau agar petani meningkatkan produksi padinya dengan beralih pada pola tanam IP 200 yang saat ini belum semua dilakukan petani,” tutupnya.