TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat pencapaian positif dalam upaya penurunan angka stunting. Provinsi Kepri berhasil menempati posisi lima besar dengan angka stunting terendah di Indonesia.
Wakil Menteri Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Isyana Bagoes Oka menjelaskan, program makan bergizi gratis yang digagas Presiden menjadi salah satu langkah strategis dalam mempercepat penurunan stunting. Program ini menitikberatkan pada kelompok prioritas melalui pendekatan 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, serta balita termasuk anak non-PAUD.
“Program yang diharapkannya ini dapat mendorong percepatan penanganan stunting di berbagai daerah,” Kata Isyana, Selasa (21/10/2025).
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti, mengatakan pada tahun 2024 angka stunting nasional berada di kisaran 19,8 persen. BKKBN menargetkan penurunan lebih lanjut hingga 18 persen pada tahun 2025.
“Ini adalah salah satu provinsi yang penanganan stuntingnya sangat baik” kata Nopian,
Meski kemampuan Kepri cukup baik, ia menyoroti tantangan di wilayah pulau-pulau terluar yang masih terbatas pada akses pangan bergizi dan layanan kesehatan.
“Sumber daya alam di Kepri ini luar biasa, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” ucapnya.
BKKBN berharap sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha terus diperkuat. Upaya bersama ini diharapkan membuat Kepri tidak hanya mempertahankan capaian, namun juga menjadi model nasional dalam percepatan penurunan stunting. (Rri/red)