• Wed, Oct 2025

Kericuhan Penertiban PETI di Kuansing, Kapolda Dorong Pembentukan WPR

Kericuhan Penertiban PETI di Kuansing, Kapolda Dorong Pembentukan WPR

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan. (Foto: dok. Polda Riau)


Pekanbaru - Serantaumedia Sekelompok warga melakukan perusakan kendaraan dinas kepolisian dan Pemkab Kuantan Singingi (Kuansing) saat operasi penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di sepanjang Sungai Kuantan, Kecamatan Cerenti, Selasa (7/10).

Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menyatakan bahwa tindakan anarkis ini menjadi pengingat perlunya solusi legal bagi masyarakat. “Kami mendorong percepatan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sebagai alternatif ekonomi yang sah dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (8/10).

Operasi penertiban PETI merupakan bagian dari program Green Policing, yakni penegakan hukum yang berpihak pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Herry Heryawan menegaskan, penindakan dilakukan bukan untuk menghukum warga, tetapi untuk menyelamatkan lingkungan dan menegakkan keadilan ekologis di Riau.

Pasca-kericuhan, Kapolda memerintahkan jajaran untuk menyelidiki dan menyidik pelaku perusakan kendaraan dinas dan kekerasan terhadap wartawan. Polres Kuansing juga diminta menginventarisasi seluruh kerusakan kendaraan untuk proses hukum dan pemulihan operasional, serta meningkatkan patroli preventif di wilayah Cerenti.

Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, menjelaskan bahwa kericuhan dipicu provokasi dari sebagian pihak yang menghasut warga menentang petugas. Meski mendapat penolakan, aparat gabungan TNI, Satpol PP, BPBD, dan Direktorat Polairud berhasil memusnahkan 43 rakit PETI dengan cara dibakar.

Kapolda juga menekankan pentingnya komunikasi publik dan edukasi masyarakat terkait bahaya PETI bagi lingkungan dan keselamatan warga. Program WPR diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang legal dan berkelanjutan bagi ekonomi lokal.