• Sun, Jan 2025

Kolaborasi Pemko dan Swasta: 4 Dapur Umum Batam Produksi 3.000 Porsi MBG Per Hari

Kolaborasi Pemko dan Swasta: 4 Dapur Umum Batam Produksi 3.000 Porsi MBG Per Hari

Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan bahwa program MBG merupakan hasil kolaborasi antara Pemko Batam dengan pihak swasta, serta didukung dapur umum yang dikelola oleh Kodim 0316/Batam.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Dalam langkah nyata meningkatkan gizi siswa, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mengoperasikan empat dapur umum sehat yang memproduksi 3.000 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari.

Program ini dirancang untuk mencakup 213.700 siswa dari tingkat PAUD, TK, hingga SMP di bawah kewenangan Disdik Batam.

Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan bahwa program MBG merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dengan pihak swasta, serta didukung dapur umum yang dikelola oleh Kodim 0316/Batam.

“Pemda juga telah menyiapkan anggaran pendamping untuk mendukung keberlangsungan program ini, termasuk pengembangan dapur umum milik pemda,” kata Tri, Sabtu (11/1).

Tri menambahkan bahwa program MBG tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga, terutama bagi siswa dari kalangan kurang mampu.

“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan nutrisi yang cukup agar mereka dapat belajar dengan optimal,” ujarnya.

Selain soal gizi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, menekankan pentingnya penggunaan alat makan yang ramah lingkungan dalam program MBG ini.

“Jika MBG menggunakan plastik atau styrofoam, maka akan menciptakan masalah besar akibat penumpukan sampah. Kami berharap alat makan yang digunakan dapat didaur ulang atau tidak sekali pakai,” jelas Herman.

Herman juga mengingatkan bahwa pengelolaan sampah yang baik menjadi tantangan besar bagi kota ini.

“Kami perlu memastikan bahwa setiap program pemerintah tidak hanya bermanfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Program MBG di Batam mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Pemkot Batam optimistis program ini dapat terus berkembang.

“Kami berharap program ini menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia, bagaimana pemenuhan kebutuhan gizi siswa bisa diintegrasikan dengan pengelolaan lingkungan yang baik,” pungkas Tri Wahyu Rubianto.

Keberlanjutan program ini, menurut Tri, sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat.

“Dukungan semua pihak, baik swasta, pemerintah, maupun masyarakat, akan menjadi kunci sukses keberlangsungan program MBG ini,” tutupnya.