TANJUNGPINANG, SERANTAUMEDIA - Kondisi trotoar di sekitar kawasan pasar Bintan Centre Tanjungpinang kembali dipenuhi oleh para pedagang. Setelah sebelumnya mereka sempat dipindahkan di kawasan pujasera Bintan Centre kini kembali berdagang di tempat asalnya.
Para pedagang pun tidak perduli dengan spanduk larangan yang masih terpasang di trotoar tempat berjualan. Hal ini dikarenakan lokasi mereka pindah sepi dari pembeli, sehingga para pedagang justru merugi di lokasi tersebut.
"Karena di sana (Pasar Sore) memang tidak ada pembeli. Kalau disini (di trotoar) kita berjualan, pasti ada saja yang beli," kata salah satu pedagang yang kembali berjualan di trotoar jalan, Subagio, Senin (2/12/2024).
Sejumlah pedagang komoditas basah seperti buah dan sayur juga terancam merugi jika tidak ada pembeli. Pasalnya dagangan mereka akan membusuk dan tidak bisa dijual kembali. Bahkan pedagang bisa merugi hingga Rp1 Juta per hari jika bahan jualannya sampai membusuk.
Para pedagang juga memilih untuk kembali karena sepi dan harus membayar sewa lapak, sedangkan saat berjualan di trotoar jalan mereka tidak perlu memikirkan biaya sewa. Hal ini pun membuat para pedagang memilih untuk kembali berjualan di trotoar jalan sekitar Pasar Bintan Centre.
“Kalau disana kan bayar sewa Rp500 ribu per bulan,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Lina, pedagang sayuran. Lina mengaku, berjualan di Pasar Sore itu hanya selama satu pekan saja. Karena sepi pembeli, ia pun nekat untuk kembali berjualan di atas tempat pejalan kaki itu. Jika terus bertahan berjualan di pasar itu, Lina menyampaikan tidak mampu membayar sewa lapak.
"Kalau tidak ada yang beli, siapa yang betah berjualan di sana," kata Lina seperti dikutip dari RRI Tanjungpinang. ***