• Sat, Jul 2025

Pimpinan dan Anggota DPRD Riau Hadiri Penabalan Gelar Adat untuk Gubernur Riau

Pimpinan dan Anggota DPRD Riau Hadiri Penabalan Gelar Adat untuk Gubernur Riau

Penabalan Gelar Adat untuk Gubernur Riau


PEKANBARU, SERANTAUMEDIA โ€“ Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Riau menghadiri Majelis Zikir dan Doa untuk Negeri dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1447 H sekaligus prosesi penabalan gelar adat kepada Gubernur Riau. Acara digelar di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Sabtu (5 Juli 2025), dan berlangsung khidmat serta penuh makna budaya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Riau Kaderismanto, Wakil Ketua I DPRD Parisman Ikhwan, serta Anggota DPRD Riau Sumardany Zinarta dan M. Amal Fathullah. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, para datuk dan tokoh adat LAMR, pejabat pemerintah, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

ย 

516283770-18358039381159655-7599476859316201129-n-1.png

Acara dibuka dengan sambutan adat (elu-eluan) oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, yang menjadi penanda dimulainya prosesi penabalan.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid resmi dianugerahi gelar adat sebagai Datuk Seri Setia Amanah, sebuah gelar kehormatan yang diberikan oleh LAMR sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga lembaga tersebut. Gelar ini menegaskan posisi kepala daerah sebagai Payung Panji masyarakat Melayu Riauโ€”tidak hanya sebagai pemimpin pemerintahan, tetapi juga sebagai pelindung nilai-nilai adat dan kebudayaan Melayu.

Penabalan ini sekaligus mengisi kekosongan simbol kepemimpinan adat yang terjadi sejak berakhirnya masa jabatan Gubernur sebelumnya, Datuk Syamsuar-Edi Natar. Dengan dikukuhkannya kembali Payung Panji Adat, LAMR berharap dapat memperkuat peran adat dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, termasuk dalam konteks Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2025.

LAMR menilai penabalan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat jati diri daerah, sejalan dengan Undang-Undang Provinsi Riau No. 19 Tahun 2022 yang menegaskan pentingnya adat dan budaya sebagai landasan dalam pembangunan karakter dan arah kebijakan daerah.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan Majelis Zikir dan Doa untuk Negeri sebagai wujud syukur atas datangnya Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, serta harapan akan keberkahan dan kedamaian bagi Bumi Lancang Kuning.