• Sat, Jul 2025

Resmi Menyandang Gelar Datuk Setia Amanah, Gubernur Wahid Janji Pedomani Tunjuk Ajar Melayu

Resmi Menyandang Gelar Datuk Setia Amanah, Gubernur Wahid Janji Pedomani Tunjuk Ajar Melayu


PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid resmi menyandang gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang ditabalkan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Prosesi penabalan digelar di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (5/7/2025).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil dalam sambutannya,  menekankan bahwa penabalan ini merupakan tradisi penting yang tidak hanya hidup di kalangan masyarakat Melayu, namun juga dikenal luas dalam budaya-budaya lain.

Di Riau sendiri, sambungnya, pemberian gelar adat telah menjadi praktik turun-temurun, sebagaimana disebut dalam naskah-naskah klasik seperti Sulalatus Salatin, Tuhfat al-Nafis, hingga Babulquwaid.

Penabalan kepada Gubernur Abdul Wahid, lanjutnya, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LAMR yang menetapkan bahwa kepala daerah adalah “payung panji” masyarakat Melayu Riau, dan karenanya secara resmi bergelar Datuk Seri Setia Amanah. Gelar ini diberikan bukan hanya berdasarkan jabatan, tetapi juga merujuk pada komitmen dan kiprah pemimpin dalam membangun peradaban Melayu.

“Setelah empat bulan menjabat, Tuan Abdul Wahid telah menunjukkan kesungguhannya membangun Riau dengan semangat kemelayuan terbuka, melalui slogan Riau Rumah Besar Rumpun Melayu, Merawat Tuah, Menjaga Marwah, yang tercermin dalam program strategis seperti Pekan Budaya Melayu Serantau yang akan digelar Agustus mendatang,” ujar Datuk Seri Taufik.

Penabalan ini juga mengisi kekosongan gelar adat yang sempat vakum sejak berakhirnya masa jabatan Gubernur sebelumnya, Datuk Syamsuar-Edi Natar. Dengan hadirnya kembali sosok Payung Panji Adat, LAMR berharap dapat lebih kuat memperjuangkan isu-isu adat, termasuk pengembalian hak-hak adat sesuai dengan Perpres No.5 Tahun 2025, dan menjadikan Riau sebagai daerah istimewa.

Dalam sambutannya, Gubri Abdul Wahid mengatakan, penabalan gelar adat ini sangat memiliki makna yang sangat penting dalam menjalankan amanah. Oleh karena itu, ia menyampaikan rasa syukur dan haru atas gelar yang diberikan.

“Dengan hati yang tulus dan penuh haru, saya menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang telah ditabalkan kepada saya hari ini. Gelar ini bukan sekadar penghormatan, ia adalah amanah yang amat besar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa gelar adat tidak hanya membawa nama pribadi. Tetapi juga memikul harapan besar masyarakat Riau.

“Sebab di balik gelar tersemat harapan, dibalik nama tergambar kepercayaan adat kepada seorang pemimpin. Saya ucapkan terima kasih kepada Lembaga Adat Melayu Riau, kepada para Datuk dan seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan ini,” katanya.

Dijelaskan, dengan bergelar Datuk Seri Setia Amanah, harus semakin kuat untuk menuntun pembangunan Riau agar tetap selaras dengan budaya. Sehingga, dalam menjalankan kepemimpinan, Gubri Abdul Wahid terus berpedoman pada tunjuk ajar Melayu.

“Gelar ini bermakna setia kepada janji, teguh memegang amanah, dan tidak berpaling dari marwah negeri. Tunjuk ajar Melayu berkata, pemimpin itu bukan untuk dianggungkan tetapi untuk melindungi. Bukan untuk disanjung tapi untuk menuntun. Itulah jalan yang ingin saya tempuh memimpin dengan keteladanan, bukan dengan kekuasaan,” jelasnya.***