PEKANBARU, SERANTAUMEDIA - Skema subsidi bahan bakar baru akan mulai berlaku awal tahun depan, menurut Menteri Energi Bahlil Lahadalia.
Pemerintah tengah menjajaki skema subsidi bahan bakar baru agar penyalurannya lebih tepat sasaran. Indonesia akan segera memutuskan dan mengumumkan skema yang diharapkan dapat membantu negara menghemat anggaran.
"Tapi apa pun itu [skema baru], itu untuk kebaikan bersama," kata Bahlil di Jakarta, Rabu.
"Insya Allah akan kami laksanakan mulai tahun 2025," imbuhnya.
Pemerintah telah mempertimbangkan pro dan kontra dari tiga kemungkinan skema.
Skema pertama adalah mengalihkan sepenuhnya subsidi ke bantuan tunai langsung sehingga bantuan dapat langsung diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memberikan subsidi bahan bakar khusus untuk transportasi umum, sambil mengubah sebagian besar subsidi menjadi transfer tunai.
Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah menaikkan harga bahan bakar bersubsidi. Hal ini akan meringankan beban pemerintah dan mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.
Awal bulan ini, Bahlil mengatakan bahwa pemerintah berencana memastikan bahwa pengemudi ojek daring tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi meskipun ada rencana untuk merevisi skema tersebut.
Meskipun sangat populer, ojek daring tidak tergolong angkutan umum. Indonesia memiliki sekitar 4 juta pengemudi daring. ***