• Fri, Aug 2025

Tepis Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan Warga Pemekasan, Kombes Putu Yuda Sebut Bertindak Sesuai Prosedur

Tepis Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan Warga Pemekasan, Kombes Putu Yuda Sebut Bertindak Sesuai Prosedur

Polda Riau saat ekspose penangkapan pelaku pengedar narkoba


PEKANBARU SERANTAU MEDIA  – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menepis kabar bahwa dua warga asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi korban salah tangkap dalam pengungkapan kasus besar narkotika seberat 12,82 kilogram sabu. Dalam kasus ini, seorang pria berinisial H telah ditetapkan sebagai tersangka utama.

Dua warga yang sempat diamankan, yakni Zainuri dan Dedi dari Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, ikut terseret dalam proses penyelidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau.

“Tidak benar itu salah tangkap, kita bekerja secara profesional dan sesuai prosedur,” tegas Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, Jumat (2/5).

Kombes Putu menjelaskan, dari hasil penyelidikan, keduanya memiliki keterkaitan dengan jaringan pengedar sabu tersebut. Dedi diketahui menyuruh Zainuri menjemput seseorang di Terminal Surabaya, yang ternyata adalah tersangka kurir sabu, untuk diantar ke Madura sesuai perintah pemilik barang.

Zainuri pun menjalankan perintah itu dan menerima transfer Rp1 juta sebagai imbalan: Rp700 ribu untuk ongkos antar dan Rp300 ribu untuk makan sang kurir, tersangka H.

“Mereka memang tidak tahu bahwa H membawa sabu, tapi mereka ikut dalam rangkaian peristiwa,” ungkap Kombes Putu.

Setelah pemeriksaan intensif, keduanya dipulangkan karena belum cukup bukti untuk menjerat mereka sebagai tersangka. Namun, Polda Riau menegaskan bahwa proses penyelidikan belum selesai.

“Mereka ada di dalam peristiwa ini, tapi untuk keterlibatannya masih kami dalami. Ini bukan salah tangkap. Ini bagian dari proses penegakan hukum,” tegasnya.

Polda Riau juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan narkotika hingga ke akar-akarnya, bukan hanya berhenti pada kurir.

“Kita tidak boleh kalah dari para bandar narkoba. Perjuangan memberantas narkoba harus terus dilanjutkan demi menyelamatkan masa depan bangsa,” pungkasnya.***