• Tue, Nov 2024

FKIP UNRI Adakan Pelatihan Komunikasi Asertif untuk Guru SD di Desa Maredan Barat

FKIP UNRI Adakan Pelatihan Komunikasi Asertif untuk Guru SD di Desa Maredan Barat

Peserta Pelatihan Komunikasi Asertif (17/9/24).


SIAK | SERANTAUMEDIA - Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan serta bullying, puluhan guru sekolah dasar di Desa Maredan Barat, Kabupaten Siak, mengikuti pelatihan komunikasi asertif yang digelar pada akhir pekan lalu. Kegiatan yang dilaksanakan pada 17 September 2024 ini bertujuan membekali para pendidik dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan empatik, sehingga dapat melindungi siswa secara optimal.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (UNRI), yang melibatkan para dosen ahli di bidang komunikasi pendidikan. Materi yang disampaikan mencakup konsep asertivitas, teknik mengatasi konflik, cara mengenali tanda-tanda kekerasan, serta metode komunikasi yang disesuaikan dengan budaya Melayu Riau.

“Sebagai guru, kami perlu memahami cara berkomunikasi yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan membuat mereka merasa aman tanpa ancaman,” ujar salah satu peserta pelatihan. 

Ia menekankan pentingnya peran guru dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan mendukung.

Kepala Sekolah SD Negeri 12 dan SD Negeri 17 Maredan Barat memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka menilai pelatihan ini sebagai langkah preventif yang konkret dan relevan untuk menjawab tantangan di dunia pendidikan saat ini.

“Pelatihan ini adalah upaya signifikan untuk memastikan anak-anak kita terlindungi dari dampak buruk kekerasan dan bullying,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 12.

Selama sesi pelatihan, para guru tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis tetapi juga diajak melakukan simulasi komunikasi asertif. Pendekatan ini membantu mereka menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata di dalam kelas, meningkatkan kesiapan dalam menangani potensi permasalahan dengan lebih tegas namun penuh empati.

Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan guru dalam mendeteksi dan merespons tanda-tanda kekerasan maupun bullying di lingkungan sekolah. Dengan bekal keterampilan ini, para guru di Desa Maredan Barat diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan positif siswa.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat masyarakat dan lembaga pendidikan setempat untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan penuh kasih sayang, menjamin masa depan generasi muda yang lebih cerah dan bebas dari kekerasan.